Selasa, 11 September 2018

S i s i r

*BAGAIMANA CARA MENJUAL SISIR KE ORANG BOTAK...?*

Sebuah perusahaan membuat tes terhadap tiga calon staf penjual barunya.

Tesnya unik, yaitu: Menjual sisir di komplek Biara Shaolin.

Tentu saja, ini cukup unik karena para biksu di sana semuanya gundul dan tak butuh sisir.

Kesulitan ini juga yang membuat calon pertama hanya mampu menjual satu sisir. Itupun karena belas kasihan seorang biksu yang iba melihatnya.

Tapi, tidak dengan calon kedua. Ia berhasil menjual 10 sisir, ia tidak menawarkan kepada para biksu, tetapi kepada para turis yang ada di komplek itu, mengingat angin di sana memang besar sehingga sering membuat rambut jadi awut-awutan.

Lalu bagaimana dengan calon ketiga? Ternyata Ia berhasil menjual 500 sisir!!

Caranya..? Ia menemui kepala biara.

Ia lalu meyakinkan jika sisir ini bisa jadi souvenir bagus untuk komplek biara tersebut. Kepala biara bisa membubuhkan tanda tangan di atas sisir-sisir tersebut dan menjadikannya souvenir para turis. Sang kepala biara pun setuju.

Sahabatku yang baik...
Apa yang sering kita anggap sebagai penghambat terbesar dalam usaha atau karier?

Bukankah kita sering kali menyalahkan keadaan?

Dan inilah yang membuat calon pertama gagal. Sementara calon kedua, sudah berpikir lebih maju.

Namun calon kedua masih terpaku pada fungsi sisir yang hanya sebagai alat merapikan rambut.

Tapi calon ketiga sudah berani berfikir di luar kotak _(THINKING OUT OF THE BOX)_, berfikir diluar kelaziman...

Dia bukan hanya berani berpikir bahwa sisir bukan hanya alat merapikan rambut, melainkan bisa menjadi souvenir.

"Kita tidak bisa mengatur situasi seperti yang kita kehendaki. Tapi, kita bisa mengerahkan segenap potensi kita untuk mencari solusi."
.
“Segenap potensi” bukan hanya terbatas otot atau kerja keras, tapi juga pikiran, ilmu, intuisi dan kerja cerdas.
Pendek kata, kreatifitas akal, ketekunan dan kesabaran. Itulah potensi dalam diri kita yang dapat dipergunakan.

Jika ada KEMAUAN pasti selalu ada JALAN...

Jadi, kalo ada yg bilang nggak ada jalan, berarti belum pernah menciptakan jalan nya sendiri ...

Semoga Bermanfaat 🙏

C a n a n g

.CANANG

. Canang (sarana komunikasi tradisional dan salah satu atribut sub kultur Minangkabau, Sumatera Barat). Sa’at canang berbunyi, rakyat segera arif, tanda ada pesan dari penghulu atau rajo di Minangkabau. Artinya canang juga bermakna pesan, mencanangkan berarti menyampaikan pesan.

Canang spesial menggunakan sejenis alat musik pukul, besarnya dua kali sebesar talempong (sejenis alat musik Minang) atau sejenis bonang (sejenis alat musik di Jawa Tengah yakni sejenis salah satu waditra atau salah satu alat gamelan) atau reong (sejenis alat musik trompong di Bali yakni termasuk bentuk pencon-pencon) atau totobuang (sejenis alat musik khas Maluku). Ukurannya agak kecil dari gong (alat paling besar dan berat dalam musik gamelan di Jawa dan di Minang termasuk alat komunikasi tradisional ditempatkan di serambi berfungsi sebagai kode sambung rasa untuk memberitahukan bahwa tamu terhormat (VIP) datang, misalnya sekarang bisa dilihat di Pondok Gurih Is Anwar di Jl. Pramuka, Jakarta, atau terakhir gong digunakan sebagai tanda dibuka/ ditutupnya sebuah acara serimornial di gedung-gedung mewah).
Alat canang ini dibuat dari sejenis logam perunggu atau dari besi. Bentuknya bundar dengan tonjolan pencu di tengah menghadap ke atas.

Terakhir terjadi perubahan bentuk dan bahan produk alat untuk canang dan mencanangkan pesan di Minangkabau. Sepertinya canang berubah menjadi simbol komunikasi rajo (pimpinan adat di wilayah sub kultur Minang Pesisir atau daerah rantau lainnya) atau penghulu (pimpinan adat di wilayah sub kultur Minang Darat seperti di luhak nan tigo yakni Tanah Datar, Agam dan 50 Koto). Kekuatan canang dalam perubahan ini tidak lagi berada pada alat spesial canang, tetapi berada pada kekuatan pesan yang disampaikan (dicanangkan). Trend perubahan bentuk, fungsi dan jenis bahan alat canang itu terjadi sejak tahun 1970-han (Drs. Suhardi, MPd., 2003).

Canang dalam bentuk perubahan itu, terlihat pada alat yang digunakan, tidak hanya menggunakan alat spesial canang, tetapi sudah bisa menggunakan alat apa saja yang pada perinsipnya bisa menimbulkan bunyi nyaring untuk menarik perhatian masyarakat adat (rakyat) di Minangkabau, sebelum pesan disampaikan dengan suara teriakan keras secara oral oleh panggua canang (pemukul canang). Di antaranya alat canang pada masa perubahan ini terakhir misalnya menggunakan kalentong (kentongan) dari kayu atau bambu, punco atau putiang cangkul atau sejenis patahanan bagian pangkal dari besi bekas cangkul (Darwis Djaafar Rajo Suleman, 2003).

Sejak terjadi perubahan nagari menjadi desa tahun 1982 berdasarkan UU No. 5 Tahun 1979, canang sebagai teknik sambung rasa komunikasi tradisional Minang itu sudah tidak digunakan lagi sebagai sarana komunikasi tradisional Minang dalam menyampaikan pesan rajo (raja) atau penghulu misalnya untuk gontoroyong perbaikan kampung, tetapi sudah mulai diganti dengan surat dari Kepala Desa (Camat, Bupati atau Gubernur) prihalnya sejenis seruan, himbauan, pengumuman dll. Bahkan seruan pengganti canang itu sering pula tidak diindahkan (Ibnu Abbas Dt. Rajo Bagindo), karena masyarakat sudah terkontaminasi dengan sikap yang memandang bahwa gontoroyong itu tidak semata tugas masyarakat, karena ketika itu ada dana bandes (bantuan desa). Menanggapi purbasangka masyarakat seperti itu, sering terjadi di beberapa kampung, dipaksa keluar oleh aparat desa bersama aparat kecamatan untuk gontoroyong, misalnya dengan menembakkan senapan ke udara, bila letusan senapan berbunyi segera masyarakat keluar, sebuah fenomena ini banyak terjadi tahun 1980-han. Sekarang dalam era otonomi daerah berdasarkan Perda Sumatera Barat No. 9 Tahun 2000 mengimplementasikan UU 22 Tahun 1999, Sumatera Barat memakai sistem otonomi daerah kembali ke nagari berbasis surau, maka canang sudah mulai digunakan lagi di nagari-nagari sebagai wilayah administrasi pemerintah terendah di daerah Sumatera Barat atau sebagai sub kultur Minangkabau yang vital dalam tataran adat.

Membunyikan canang ada teknik dan cara memukulnya. Canang, dipegang tangan kiri dan pemukul di tangan kanan oleh seorang yang disebut panggua canang (pemukul canang) dari unsur perangkat kaum adat/ pemerintahan di nagari (kampung), lalu dipukul sambil berjalan. Bunyi pukulannya bernada ganda tiga-tiga ketukan. Di akhir pukulan canang, panggua canang meneriakan pesan rajo atau penghulu kepada rakyat (anak keponakan para ninik mamak).
Waktu manggua (membunyikan) canang biasanya saat menjelang maghrib dan ada juga malam hari atau ba’da magrib (banding tjenang dalam M. Thaib ST. Pamoentjak, 1935 : 253).

Pesan canang di kampung-kampung dalam wilayah nagari di Minangkabau, dominan untuk memberitahukan kepada masyarakat (rakyat/ anak keponakan ninik mamak) prihal acara gotong royong bersama (masal) atau kepentingan memobilisasi masa lainnya untuk berkumpul di nagari. Gotong royong bersama merupakan suatu cara dan tradisi kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat Minang demi kepentingan orang banyak dan kepentingan perbaikan nagari (kampung). Jenis gotong royong yang dicanangkan itu misalnya gotong royong menggali kepala bandar sebelum memulai ke sawah, berkaul, tolak bala, membersihkan jalan kampung, membuat jembatan sementara, membangun rumah gadang atau balai (bangunan tempat bermusyawarah penghulu adat), surau, masjid dsb.

Teks oral (lisan) pesan canang itu berbeda pada setiap wilayah (darat, pesisir atau rantau Minang) tetapi esensinya sama. Di 50 Koto (Rusdi Ramli, 2003) pesan canang itu berbunyi: “Ooiiiiiii….. Ninik Mamak basa batuah, agia tau kapanakan, besuak kito gotong royong basamo-samo!” (Oi… Ninik mamak, beri tahu keponakan, besok kita gotong royong bersama). Di Pesisir Selatan lain pula bunyinya : Oiii sanak ambo di kampuang nanko, sabalah ka lawik sabalah ka darek, kaciak indak basabuik namo, gadang indak babilang gala, besuak kito gotong royong basamo-samo! (Oi.. dunsanak aku di kampung ini, yang tinggal sebelah ke laut, sebelah ke darat, kecil tidak disebut nama, dewasa tidak disebut gelar, besok kita gotong royong bersama-sama!). Seruan penggua canang itu disahuti sepontan oleh masyarakat yang duduk di lapau (kedai) atau di rumah-rumah, serempak : yooooo! (yaaa!).
Tegasnya canang lebih dominan fungsi komunikasi disanding alat spesial canang yang digunakan. Canang, mencanangkan berarti menyampaikan pesan*** Yulizal Yunus Dt. Rajo Bagindo.

Minggu, 09 September 2018

S e p e l e


_*S E P É L É*_

Seorang wanita muda tengah duduk santai di dalam bus yang melaju ke tengah kota. Di satu pemberhentian bus, seorang wanita tua yang cerewet dan berisik naik ke dalam bus dan duduk di samping wanita muda tadi. Tas² bawaannya yang berat dia tumpuk begitu saja di atas kursi, membuat wanita muda itu harus menggeser duduknya sambil setengah terjepit di antara tas² berat dan jendela bus.

Seorang pemuda yang duduk di bangku sebelah melihat kejadian itu dengan kesal dan bertanya kepada wanita muda itu, _"Kenapa kamu tidak bicara saja, katakan pada wanita tua itu bahwa kamu jadi terganggu..."_

Wanita muda itu menjawab sambil tersenyum:

_"Aku rasa tidak perlu bersikap kasar dan beradu argumentasi untuk sesuatu yang sepele seperti ini, *perjalanan bersama kita ini terlalu singkat.*_ _Saya juga akan turun di perhentian bus berikutnya di depan nanti"_

Jawaban wanita muda tadi sangat pantas untuk ditulis dengan huruf emas:

_"Kita tidak perlu berdebat untuk sesuatu yang sepele *Perjalanan kita bersama amat singkat."*_

Kalau kita tahu bahwa *perjalanan hidup ini begitu singkat,* maka kita tidak akan mau membuang tenaga dengan terus mengeluh, merasa tidak puas, bersikap mencari-cari kesalahan... karena semua hanya membuang waktu kita di perjalanan yang singkat ini.

Apakah seseorang sudah melukai bahkan menghancurkan hatimu? Tetaplah tenang, _*perjalanan hidupmu terlalu singkat.*_

Apakah seseorang sudah menghianati kamu, mengejek kamu, menipu atau bahkan menghina kamu?
Tetaplah tenang, maafkan mereka, karena _*perjalanan hidup kita sangat singkat.*_

Apapun masalah yang dibuat oleh orang lain kepada kita, mari kita selalu ingat bahwa _*perjalanan hidup kita sangat singkat.*_

Tidak seorang pun yang tahu kapan _*perjalanan hidupnya akan berakhir.*_

.. وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا   ۗ  وَّمَا تَدْرِيْ نَـفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُ   ۗ  اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
"Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal."
(QS.31 Luqman : 34)

Tidak ada orang yang tahu kapan dia akan tiba di perhentian bus yang berikutnya.
_*Perjalanan hidup kita bersama sangat singkat.*_
Mari kita saling memberikan kebahagiaan kepada keluarga dan teman² kita.

Mari kita saling menaruh hormat, saling berbuat baik dan saling memaafkan satu dengan yang lain.

Mari kita isi hidup ini dengan rasa *syukur, bahagia dan selalu berbuat baik untuk sesama.*

Kalau saya pernah menyakiti hati saudaraku/ sahabatku tanpa sengaja saya *mohon dimaafkan*
Bila sahabat atau saudaraku pernah menyakiti hatiku, *aku sudah maafkan semua...* karena *PERJALANAN hidup KITA TERLALU SINGKAT.*

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.
[HR. Ibnu Majah; Tirmidzi; Nasai; Ahmad].

_*Semoga bermanfaat..!*_SELAMAT BERAKTIVITAS, SEMOGA KITA DALAM RIDHO ALLAH SWT  😄😄😍😍😍😎😎😎😎

Jumat, 07 September 2018

Hanya menginjak alqur'an

*HANYA MENGINJAK AL QUR'AN?*

JAKARTA- (16/11/2017)
Dosen yang terkenal liberal itu mulai berceramah. Namun, ia tidak langsung masuk ke mata kuliahnya. Ia justru berbicara tentang fenomena umat Islam yang menurutnya pemarah. Ada yang memprotes adzan, marah. Ada yang membakar Al Qur'an, marah. Ada yg melecehkan surat Al Maidah, marah.
Padahal, menurutnya, yang dibakar itu hanya kertas. Sedangkan Al Qur'an yang sebenarnya ada di *_lauhul mahfudz_*. Tak bisa dibakar, tak bisa dilecehkan.
_“Saya benar-benar heran dengan umat Islam. Terlalu lebay, menurut saya. Hanya karena ada yang menginjak mushaf Al Qur'an, mereka marah lalu ribuan orang menggelar demonstrasi di mana-mana. Padahal yang dibakar itu cuma kertas. Hanya media tempat menulis Al Qur'an. Al Qur'an aslinya ada di lauhul mahfuzh,”_ kata dosen itu.
_“Saya pikir para mahasiswa harus dicerdaskan soal ini.”_
Ruang kuliah itu hening beberapa saat. Sebagian mahasiswa agaknya setuju dengan pemikiran sang dosen. Hingga kemudian, seorang mahasiswa yang dikenal cerdas mengacungkan tangan.
_“Memang Al Qur'an itu, hakikatnya ada di lauhul mahfuzh,”_ katanya sambil berjalan mendekati dosen.
_“Maaf, Pak. Boleh saya melihat makalah Bapak?”_
Wajah mahasiswa lainnya menegang. Mereka khawatir akan ada insiden yang tidak terduga antara mahasiswa yang dikenal sebagai aktifis dakwah itu dengan dosennya yang liberal.
_“Makalah ini bagus Pak,”_
Wajah-wajah yang tadinya sempat tegang kini normal kembali. Namun itu hanya sesaat, karena setelah itu, mahasiwa tersebut melempar makalah ke lantai kemudian menginjaknya.
_“Sayang sekali analisanya kurang komprehensif”_
Tak cukup menginjak. Ia ludahi makalah itu kemudian ia injak-injak lagi. Praktis makalah tersebut menjadi kotor dan rusak.
Di dekatnya, sang dosen melotot. Mukanya merah padam. Kedua telapak tangannya menggenggam erat.
_“Kurang ajar...!!! Kamu menghina karya ilmiah saya. Kamu menghina pemikiran saya,”_ kata sang dosen sembari melayangkan tangannya ke arah mahasiswa. Namun, dengan cekatan mahasiswa itu menangkisnya.
_“Marah ya Pak? Saya hanya menginjak kertas. Saya hanya meludahi kertas. Saya hanya melecehkan kertas. Saya tidak melecehkan pemikiran Bapak karena pemikiran Bapak ada di kepala Bapak. Saya kan tidak menginjak kepala Bapak. Saya pikir Bapak harus dicerdaskan soal ini.”_
Mendengar itu, sang dosen tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia seperti mendapatkan serangan balik yang mematikan. Segera, buku-bukunya dikemasi dan ia meninggalkan ruang kuliah itu dengan muka merah padam.
*Semoga tambah ilmu pengetahuan untuk kita semua*

silahkan share utk menangkal pemahaman liberal..
*Mari jaga Al Qur'an!!!*

Selasa, 04 September 2018

Puasa dan Shalay

Jangan bangga dengan banyak sholat, puasa dan dzikir. karna itu smua belum membuat Allah senang..!!!

mau tau apa yg membuat Allah senang..???

nabi musa, "wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah, lalu manakah ibadahku yg membuat Mu senang" ..???

Allah : " sholatmu itu untuk dirimu sndiri, karna dgn sholat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.

Dzikir  ?  "Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri,  yang bisa membuat  hatimu menjadi tenang.

Puasa?" puasamu itu hanya untukmu sendiri , melatih drimu untuk memerangi hawa nafsumu sndri..!.

nabi Musa berkata... "Lalu apa ibadahku yg mmbuat Mu senang yaa Allah..??
Yang membuat Allah senang kpdmu adalah
1. Shadakah, Infak, Zakat 2. Menyampaikan ajaran agama kpd org lain, sdh berapa banyak org lain baik oleh ajakan kita.
3. Perbuatan baik, itulah yg aku senang. karena tatkala engkau membahagiakan orang susah, memberi ilmu orang yg tdk tahu, Aku hadir di sampingnya dan Aku akan menggantikan dgn ganjaran 700 kali lipat. Nah bila kamu sibuk dengan ibadah ritual dan bangga akan itu,, ..Maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendri, bukan Allah.

Tapi bila kamu berbuat baik dan berkorban untuk orang lain maka tandanya kamu mencintai Allah dan membuat Allah senang..

Alhamdulillah, yuk kita share ke saudara / kerabat untuk bisa saling mengingatkan dalam kebaikan.

Shalat dan Puasa

Jangan bangga dengan banyak sholat, puasa dan dzikir. karna itu smua belum membuat Allah senang..!!!

mau tau apa yg membuat Allah senang..???

nabi musa, "wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah, lalu manakah ibadahku yg membuat Mu senang" ..???

Allah : " sholatmu itu untuk dirimu sndiri, karna dgn sholat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.

Dzikir  ?  "Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri,  yang bisa membuat  hatimu menjadi tenang.

Puasa?" puasamu itu hanya untukmu sendiri , melatih drimu untuk memerangi hawa nafsumu sndri..!.

nabi Musa berkata... "Lalu apa ibadahku yg mmbuat Mu senang yaa Allah..??
Yang membuat Allah senang kpdmu adalah
1. Shadakah, Infak, Zakat 2. Menyampaikan ajaran agama kpd org lain, sdh berapa banyak org lain baik oleh ajakan kita.
3. Perbuatan baik, itulah yg aku senang. karena tatkala engkau membahagiakan orang susah, memberi ilmu orang yg tdk tahu, Aku hadir di sampingnya dan Aku akan menggantikan dgn ganjaran 700 kali lipat. Nah bila kamu sibuk dengan ibadah ritual dan bangga akan itu,, ..Maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendri, bukan Allah.

Tapi bila kamu berbuat baik dan berkorban untuk orang lain maka tandanya kamu mencintai Allah dan membuat Allah senang..

Alhamdulillah, yuk kita share ke saudara / kerabat untuk bisa saling mengingatkan dalam kebaikan.

Senin, 03 September 2018

BUAH APEL

BERBAIK SANGKA

Seorang anak kecil memegang dua buah apel  di kedua tangannya.

Ibunya datang mendekat, sambil tersenyum kemudian bertanya:

"Sayang.., boleh Mama minta apelnya satu?"

Si anak memandang ibunya beberapa detik, kemudian dengan cepat menggigit kedua apelnya, bergantian ...

Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya, senyumnya terlanjur luntur dari wajah nya...

Sampai kemudian si anak menyodorkan salah satu apel  yang telah digigitnya  tadi kepada ibunya.

Dengan sukacita dan senyum ceria  si anak berkata : "Ini untuk Ibu, karna yang ini LEBIH  MANIS

Hening..

Ternyata anak ingin memberikan yg terbaik buat ibunya... makanya si anak memastikannya..

Tidak ada kata2 yg terucap dari bibir ibunya, kecuali senyum dan bola matanya yang berkaca-kaca.... tak terasa mengalir air matanya

JANGANLAH KITA CEPAT BERBURUK SANGKA

Siapapun Anda, seberapapun pengalaman & pengetahuan Anda, jangan tergesa-gesa menilai seseorang, siapapun dia.

Sabarlah... tunggu respon nya..... pahami maksud nya

Janganlah buru buru menghakimi, supaya andapun tidak akan dihakimi....

Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan penjelasan, dengαn caranya sendiri.

Tetaplah menjadi orang yg sabar &  bijaksana menilai diri orang lain....

SERINGKALI kita kurang paham dengan maksud orang karena Kita melihat dengan kacamata kita. Tetapi Jika kita belajar mau sabar, tenang dan coba memahami dgn kacamata mereka, semua bisa jadi indah...