Kamis, 28 Februari 2019

Tolong bawa aku kesorga

*"TOLONG BAWA AKU KE SURGA"*

Ketika mengunjungi seorang teman yang sedang kritis sakitnya, dia menggenggam erat tanganku, lalu menarik ke mukanya dan membisikkan sesuatu.

Dalam airmata berlinang dan ucapan yang ter-bata² dia berkata,
*”Bila kamu tidak melihat aku di surga, tolong tanya kepada Allah di mana aku, tolonglah aku ketika itu..."*

Dia langsung terisak menangis, lalu aku memeluknya dan meletakkan mukaku di bahunya.
Aku pun berbisik,
*”Insyaa Allah, insyaa Allah, aku juga mohon kepadamu jika kamu juga tidak melihatku di surga..."*
Kami pun menangis bersama, entah berapa lama.

Ketika saya meninggalkan Rumah Sakit, saya terkenang akan pesan beliau.
Sebenarnya pesan itu pernah disampaikan oleh seorang ulama besar, *Ibnu Jauzi,* yang berkata pada sahabatnya sambil menangis :
*"Jika kamu tidak menemui aku di syurga bersama kamu,maka tolonglah tanya kepada Allah tentang aku : 'Wahai Rabb kami, si fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di surga."*

*Ibnu Jauzi* berpesan begitu bersandar pada sebuah hadits :
*_"Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, maka mereka pun bertanya kepada Allah: 'Ya Rabb! kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami...'"Maka Allah berfirman, "Pergilah ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman,walau hanya sebesar zarrah." (Ibnu Mubarak dalam kitab Az Zuhd)_*

Wahai sahabat²ku.
*Didalam bersahabat, pilihlah mereka yang bisa membantu kita, bukan hanya ikatan di dunia, tetapi yang lebih penting lagi hingga ikatan di akhirat.*

Carilah sahabat² yang senantiasa berbuat amal sholeh, yang shalat berjamaah, berpuasa dan sentiasa berpesan agar meningkatkan keimanan, serta berjuang untuk menegakkan agama Islam.

Carilah teman yang mengingatkan dan mengajak ke majelis ilmu, mengajak berbuat kebaikan, bersama untuk kerja kebajikan, serta selalu berpesan dengan kebenaran.

Teman yang dicari karena urusan dunia seperti... teman niaga, pekerjaan, atau teman nonton bola, teman memancing, teman bershopping, teman berpolitik, teman yg menceritakan hal dunia... *akan berpisah pada garis kematian dan masing² hanya akan membawa dirinya sendiri.*

*_Tetapi teman yang bertakwa, akan mencari kita untuk bersama ke surga._*

Maka simaklah diri, apakah ada teman yang seperti ini dalam kehidupan kita, atau mungkin yang ada malah lebih buruk dari kita.

*Ayo, berubah sekarang... kurangi waktu dengan teman yang hanya condong pada dunia... carilah teman yang membawa kita bersama ke surga, karena kita tidak bisa mengharapkan pahala ibadah kita saja untuk masuk surganya Allah.*

*_Perbanyaklah ibadah dg berbuat kebaikan, semoga satu darinya akan tersangkut dan membawa kita ke pintu surga._*

*Al-Hasan Al-Bashri* berkata :
*"Perbanyak lah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat.”*

_*Pejamkan mata, berfikirlah, siapa kiranya di antara sahabat² kita yang akan mencari dan mengajak kita ber-sama² ke surga?*_

*Jika tidak, mulailah hari ini mencari teman ke surga sebagai suatu misi pribadi.*

*_Sahabat, nanti tolong tanyakan kepada Allah Ta'aalaa jika aku tiada bersamamu di surga-Nya..._*

*Semoga bermanfaat,*
_*Wassalaam_*🌹

Selasa, 26 Februari 2019

R9bohnya Boneka kami

ROBOHNYA BONEKA KAMI

Oleh Sri Widodo Soetardjowijono

Jakarta, fnn.co.id – Awalnya hanya riak. Riak itu kini telah berubah menjadi ombak lalu membesar menjadi gelombang. Ya gelombang ketidakpercayaan terhadap Capres Jokowi makin dahsyat yang kelak akan berakhir pada tsunami.

Lihat saja acara deklarasi yang selalu sepi dari pengunjung, padahal fasilitas sudah dipenuhi. Bangku kosong dan panggung yang senyap menjadi pemandangan yang biasa bagi kampanye Capres nomor urut 01 itu.

Relawan pun menderita hal serupa, bahkan ada yang mau bunuh diri lantaran massa yang hadir tak sesuai harapan.

Tak ketinggalan tim penjelajah dari kampung ke kampung mengalami nasib apes.

Di Medan, Sumut misalnya, bingkisan dari Jokowi yang sudah dikemas rapi, langsung ditolak warga. Apalagi sikap relawan yang tak terpuji membuat masyarakat makin antipati.

Di Jatipadang, Jakarta Selatan ada relawan Jokowi bagi- bagi bingkisan, langsung ditolak oleh warga begitu tahu ada gambar Koma (Joko Ma’ruf).

Di Bojonggede Bogor lain lagi, relawan Koma tak berhasil masuk kompleks perumahan, karena di pintu gerbang sudah diberitahu warga bahwa warga kompleks 99 persen sudah memutuskan pilih Prabowo Sandi.

Di belahan wilayah lain, kampanye door to door yang menjadi andalan Koma hanya menyisakan permusuhan, karena warga tak berkenan dengan caranya yang kurang adab. Ada pula sesama pengabdi Jokowi jambak jambakan karena amplop berkurang Rp5000.

Di Padalarang, Jawa Barat relawan Koma langsung diusir karena membagikan selebaran sambil minta foto copy KTP.

Sementara di sisi lain Kyai Ma’ruf Amin yang diharapkan bisa menambah elektabilitas, justru sebaliknya, performance-nya mengecewakan. Apalagi pernyataan di media massa sering blunder, makin merusak elektabilitas Jokowi. Bahkan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak disambut sebagaimana layaknya ulama. Berbeda dengan saat dia belum nyawapres.

Kritik terhadap kyai makin sering tatkala beberapa ucapannya menimbulkan masalah baru yang ujung-ujungnya menggerogoti elektabilitas Jokowi. Lihat saja ketika Kyai Ma”ruf menuduh umat Islam yang ada di kubu Prabowo adalah umat yang suka mencuri sandal di masjid, membuat kecewa umat itu sendiri. Masyarakat makin geram ketika statemen Ma’ruf makin kacau,”Setelah sandal yang diambil, kini masjid juga mau diambil”

Kekacauan juga dipertontonkan oleh sang capres sendiri. Klaim-klaim keberhasilan yang ditampilkan oleh Jokowi dalam debat kedua, – yang ditampilkan secara meyakinkan – ternyata fakir kemampuan dan miskin data. Terbukti media massa secara tegas membantah klaim tersebut dan menghadirkan data yang sesungguhnya. Para pengamat mengulasnya hingga berhari-hari pasca debat.

Pengakuan sepihak Jokowi atas pembangunan jelas membuat elektabilitas merosot tajam.
Ditambah kesadaran baru masyarakat akan informasi yang selama ini mereka konsumsi ternyata cuma pencitraan belaka.

Jokowi, alih alih mau menjebak Prabowo soal unicorn – di mana spelling Jokowi terdengar yunikon, kurang jelas lalu dipertegas Prabowo – yang terjadi justru jadi bulan-bulanan media sosial. Jokowi dianggap tak paham soal bisnis unicorn.

Soal tuduhan penguasaan tanah lebih parah lagi. Jokowi membongkar kepemilikan tanah Prabowo di Kaltim dan Aceh. Mungkin Jokowi berharap publik langsung benci Prabowo yang dicap sebagai tuan tanah, ternyata tidak berhasil. Prabowo langsung klarifikasi saat itu juga. Apalagi ada pernyataan dari Wapres Jusuf Kalla yang menyatakan bahwa tanah Prabowo tak ada yang bermasalah.

Tampaknya upaya Jokowi untuk membenturkan si kaya dan si miskin, kandas.

Apa yang dialami Koma berbeda jauh dengan apa yang dialami Prabowo Sandi. Lihat saja antusiasme warga dalam mendukung Prabowo Sandi.

Gendis, seorang anak gadis di Medan sengaja membuka celengan untuk membantu kampanye Prabowo.

Ada pula emak-emak di Bekasi yang memanjat tembok rumahnya sendiri memasang spanduk bergambar Prabowo Sandi.

Di Situ Gintung Pondokcabe lain lagi, warga berjalan kaki 10 km menghadiri kampanye Prabowo. Ia jalan kaki bukan tak punya kendaraan, tapi ia ingin menunjukkan kepada masyarakat luas betapa besarnya semangat untuk mengubah keadaan. Mereka rela berkorban demi sebuah cita-cita, ganti rezim.

Penolakan masyarakat Indonesia terhadap rezim ini bukan pada tingginya harga sembako semata. Sebab masyarakat kita sudah terbiasa hidup prihatin sejak zaman Belanda hingga kini. Persoalannya adalah harga diri dan keyakinan umat Islam yang dikoyak-koyak, termasuk arogansi para pejabatnya.

Setiap saat kita lihat betapa pongahnya pejabat kita. Simak saja pernyataan-pernyataan seperti Menteri Rudiantara, Enggartiasto Lukito, Menko Luhut Panjaitan, Puan Maharani, dan menteri- menteri lainnya.

Belum lagi para Kepala Daerah, bahkan camat semua perilaku dan statemennya arogan.

Bahkan Jokowi sendiri melontarkan pernyataan yang kePAUD-PAUDan, saat dikritik soal panjang jalan yang keliru besar. Jokowi membalas kritikan itu dengan bahasa yang super nyinyir, “Kalau tidak percaya, ukur sendiri jalannya.” Ampun.

Yang paling menyakitkan adalah akidah masyarakat Indonesia yang dilecehkan. Pengejaran dan pemenjaraan terhadap ulama dan tokoh Islam nyaris tak ada hentinya. Bahkan munajat 212 yang khidmat dan penuh kedamaian coba diobok-obok. Untaian doa yang dibacakan Neno Warisman disoal. Sejak kapan rezim ini menjadi pengamat doa. Sejak kapan Kapitra Ampera tahu ke mana Tuhan pergi sehingga dengan pongah dia katakan Tuhan tidak ada di Monas.

Belanda yang selama 350 tahun mencengkeram Indonesia, toh Islam masih tegak hingga kini, karena urusan akidah sangat prinsip bagi bangsa ini. Jadi, jangan sekali-kali berurusan dengan akidah rakyat Indonesia, jika mau aman.

Begitulah pilar-pilar elektabilitas Jokowi semakin keropos setiap saat. Makin mendekati 17 April 2019, gambaran keruntuhannya makin jelas, nyata, dahsyat mirip tsunami.

Imperium politik Jokowi yang dibangun sejak dari Solo segera roboh, justru oleh orang-orang di sekelilingnya. *

Senin, 25 Februari 2019

Suku suku di Minang Kabau

*Ini sejarah suku di SUMATRA BARAT , orang minang wajib baca.*

By Repelita Online - April 27, 201713500

Sudah lama saya ingin mencari tahu informasi sejarah kerajaan dan asal usul suku di tanah MINANG Sumatra Barat. akhirnya saya dapatkan juga blogger asal sumbar dun sanaklah tuh hehe. baca nih selengkapnya.

Kerajaan Minangkabau mencakup seluruh Sumatera Barat daratan, bagian selatan Sumatera Utara, bagian timur Riau, bagian utara Jambi, bagian utara Bengkulu dan Negeri Sembilan Malaysia. Dengan luasnya daerah kerajaan Minangkabau ini tidak heran lagi terdapat banyaknya suku-suku di Minangkabau ini dengan perkembangannya dan kekebaratannya dengan suku-suku lainnya.
Sebagaimana suku-suku lainnya di nusantara terutama Suku Batak, Suku Mandailing, Suku Nias dan Suku Tionghoa, Suku Minang juga terdiri atas banyak marga atau klan tapi menganut sistem matrilineal, yang artinya marga tersebut diwariskan menurut ibu.
Di Minangkabau marga tersebut lazim dikenal sebagai Pada awal pembentukan budaya Minangkabau oleh Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang, hanya ada empat suku induk dari dua kelarasan. Suku-suku tersebut adalah:


Suku Koto
Suku Piliang
Suku Bodi
Suku Caniago

Sekarang suku-suku dalam Minangkabau berkembang terus dan sudah mencapai ratusan suku, yang terkadang sudah sulit untuk mencari hubungannya dengan suku induk. Di antara suku-suku tersebut adalah:


Suku Piboda
Suku Pitopang
Suku Tanjung
Suku Sikumbang
Suku Guci
Suku Panai
Suku Jambak
Suku Panyalai
Suku Kampai
Suku Bendang
Suku Malayu
Suku Kutianyie
Suku Mandailiang
Suku Sipisang
Suku Mandaliko
Suku Sumagek
Suku Dalimo
Suku Simabua
Suku Salo
Suku Singkuang
Suku Rajo Dani

Berikut keterangan tentang suku-suku tersebut:

1. Suku Koto
Suku koto merupakan satu dari dua klan induk dalam suku Minangkabau. Suku minangkanbau memiliki dua klan (suku dalam bahasa orang minang) yaitu Klan/suku Koto Piliang dan Klan/suku Bodi Chaniago

Pemekaran
Suku ini mengalami pemekaran menjadi beberapa pecahan suku yaitu:
Tanjung Koto
Koto Piliang di nagari Kacang, Solok
Koto Dalimo,
Koto Diateh,
Koto Kaciak,
Koto Kaciak 4 Paruaik di Solok Selatan
koto Tigo Ibu di Solok Selatan
Koto Kampuang,
Koto Kerambil,
Koto Sipanjang
koto sungai guruah di Nagari Pandai Sikek (Tanah Data)
koto gantiang di Nagari Pandai Sikek (Tanah Data)
koto tibalai di Nagari Pandai Sikek (Tanah Data)
koto limo paruik di Nagari Pandai Sikek (Tanah Data)
koto rumah tinggi di nagari Kamang Hilir (Agam)
koto rumah gadang, di nagari Kamang Hilir (Agam)
kotosariak, di nagari Kamang Hilir (Agam)
koto kepoh, di nagari Kamang Hilir (Agam)
koto tibarau, di nagari Kamang Hilir (Agam)
koto tan kamang/koto nan batigo di nagari Kamang Hilir (Agam)
Koto Tuo di Kenegerian Paranap, Inderagiri Hulu
koto Baru di Kenegerian Paranap, Inderagiri Hulu

2. Suku Piliang
Suku Piliang adalah salah satu suku (marga) yang terdapat dalam kelompok suku Minangkabau. Suku ini merupakan salah satu suku induk yang berkerabat dengan suku Koto membentuk Adat Ketumanggungan yang juga terkenal dengan Lareh Koto Piliang.

Pemekaran
Suku ini mengalami pemekaran menjadi beberapa pecahan suku yaitu:
Piliang Guci (Guci Piliang di nagari Koto Gadang, Agam)
Pili di Nagari Talang, Sungai Puar (Agam)
Koto Piliang di nagari Kacang, Solok dan Lubuk Jambi, Kuantan Mudik, Riau
Piliang Laweh (Piliang Lowe) di ([[Kuantan Singingi))
Piliang Sani (Piliang Soni) di Kuantan Singingi, Riau dan nagari Singkarak, Solok
Piliang Baruah
Piliang Bongsu,
Piliang Cocoh,
Piliang Dalam,
Piliang Koto,
Piliang Koto Kaciak,
Piliang Patar,
Piliang Sati
Piliang Batu Karang di nagari Singkarak, Solok
Piliang Guguak di nagari Singkarak, Solok
Piliang Atas (Kuantan Singingi))
Piliang Bawah (Kuantan Singingi))
Piliang Godang (Piliang Besar)
Piliang Kaciak (kecil)

Persebaran
Suku ini banyak menyebar ke berbagai wilayah Minangkabau yaitu Tanah Datar, Agam, Lima Puluh Kota, Solok, Riau, Padang dan beberapa daerah lainnya.
Dari beberapa sumber, diketahui tidak terdapat suku ini di Pesisir Selatan dan Solok Selatan.

Kerabat
Di bawah payung suku Koto-Piliang, terdapat banyak suku lain yang bernaung, diantaranya adalah :
suku Tanjung
suku Guci
Suku Sikumbang
Suku Malayu
Suku Kampai
Suku Panai
Suku Bendang
Suku Piliang berdatuk kepada Datuk Ketumanggungan di zaman Adityawarman.

3. Suku Bodi
Suku Bodi adalah salah satu suku (marga) dalam kelompok etnis Minangkabau yang juga merupakan sekutu Suku CaniagoAdat Perpatih atau Lareh Bodi Caniago. Kelarasan Bodi-Caniago ini didirikan oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang. membentuk

Persebaran
Suku ini tidak banyak tersebar di wilayah Minangkabau yang lain seperti halnya saudara dekatnya sendiri yaitu Suku Caniago, Suku Koto dan Suku Piliang. Suku ini kebanyakan terdapat di Kabupaten Tanah Datar.

4. Suku Caniago
Suku Caniago adalah suku asal yang dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan salah satu induk suku di Minangkabau selain suku Piliang. Suku Caniago memiliki falsafah hidup demokratis, yaitu dengan menjunjung tinggi falsafah “bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakat. Nan bulek samo digolongkan, nan picak samo dilayangkan” artinya: “Bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat”. Dengan demikian pada masyarakat suku caniago semua keputusan yang akan diambil untuk suatu kepentingan harus melalui suatu proses musyawarah untuk mufakat.

5. Suku Tanjung
Suku Tanjung merupakan subsuku dari Suku Minangkabau yang tergolong banyak perkembangan populasinya. Suku ini tersebar hampir di seluruh wilayah Minangkabau dan perantauannya.

Persebaran suku Tanjung
Suku Tanjung banyak menyebar nagari Batipuh (Tanah Datar), Kurai Limo Jorong (Agam), Ampek Angek (Agam), Talang Sungai Puar (Agam), Maninjau, Singkarak (Solok), Koto Gaek dan Aie Batumbuk (Solok), Air Bangis dan Talu (Pasaman), Pauh IX (Padang), Padang Pariaman, Bayang dan Tarusan (Pesisir Selatan), dan beberapa nagari lain di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, dan perantauan orang Minang.

Pemekaran suku Tanjung
Suku ini mengalami pemekaran menjadi beberapa pecahan suku yaitu:
Tanjung Pisang (Tanjung Sipisang)
Tanjung Simabua
Tanjung Guci
Tanjung Kaciak (Tanjung Ketek)
Tanjung Sikumbang
Tanjung Koto
Tanjung Gadang
Tanjung Payobada
Tanjung Sumpadang (Tanjung Supadang)
Tanjung Batingkah
Panai Tanjung

Sekutu suku Tanjung
Suku Tanjung termasuk ke dalam Lareh Koto Piliang. Sekutu suku Tanjung adalah:
Suku Guci (sebagian ada yang mengatakan dekat ke Suku Melayu misalnya di Pauh, Padang)
Suku Sikumbang
Suku Koto
Suku Piliang
Suku Sipisang

Suku Tanjung bersama Suku Malayu dan Suku Mandailiang mempunyai kemiripan nama dengan marga Tanjung, Etnis Melayu dan marga Mandailing di luar Minangkabau. Apakah ketiga suku ini mempunyai kaitan sejarah di masa lampau, ini membutuhkan penelitian lebih lanjut

6. Suku Guci
Adalah salah satu di Minangkabau yang berafiliasi dalam Lareh Koto Piliang yaitu merapat ke suku Tanjung.
Suku Guci di berbagai daerah bergabung dengan suku-suku yang berbeda-beda. Di daerah Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan, suku Guci serumpun dengan suku Tanjung. Tapi di Pauh, Padang, suku Guci serumpun dengan Suku Melayu. Begitu pula di kecamatan Empat Koto, Agam, suku Guci disebut pula sebagai suku Guci Piliang, yang berarti suku ini telah merapat pula ke Suku Piliang, di Nagari Kuraitaji Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman & Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman, suku Guci merupakan kelompok masyarakat yang berasal dari suku Piliang yang menetap di Nagari Kuraitaji karena di nagari ini tidak ada suku Piliang

7. Suku Sikumbang
Suku Sikumbang termasuk suku yang banyak berkembang diantara suku-suku Minangkabau. Warga suku ini menyebar di berbagai wilayah Minangkabau baik di luhak, rantau ataupun di perantauan.

Sekutu Suku Sikumbang
Suku Sikumbang bersekutu dengan suku-suku lain di Minangkabau terutama Suku Tanjung, Suku Koto, Suku Piliang dan suku lainnya.

Gelar Datuk Suku Sikumbang
Diantara gelar datuk suku ini adalah :
Datuk Bandaro
Datuk Basa Batuah
Datuk Rajo Api
Datuk Mangiang

8. Suku Jambak
Suku Jambak adalah salah suku di Minangkabau yang bernaung di bawah Lareh Bodi Caniago.

Pemekaran
Di nagari Malalo, Batipuh Selatan (Tanah Datar), suku Jambak mengalami pertumbuhan populasi yang pesat yang mengakibatkan mereka harus memekarkan diri menjadi beberapa pecahan suku yaitu:
suku Muaro Basa
suku nyiur
suku makaciak
suku pauh
suku simawang (diambil dari nama nagari tetangga)
suku talapuang
suku melayu (nama ini diambilkan dari nama suku melayu yang sudah ada). Sehingga bisa disebut sebagai suku melayu jambak.
suku jambak
suku pisang (nama suku ini juga sudah ada di daerah lain sehingga disebut saja sebagai suku pisang jambak).
suku sapuluh
suku baringin.

Kerabat
Sekutu yang paling populer dari suku Jambak adalah Suku Kutianyie. Selain itu juga berkerabat dengan Suku Bodi dan Suku Caniago

9. Suku Kampai
Suku Kampai adalah sebuah suku yang terdapat dalam kelompok etnis Minangkabau.

Persebaran
Suku ini banyak terdapat di Solok Selatan, Solok, Pesisir Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Tanah Datar dan beberapa nagari lainnya di Minangkabau baik di darek maupun rantau.

Kerabat
Suku ini berkerabat dengan Suku Panai, Suku Malayu, Suku Mandailiang dan beberpa suku lainnya.

Penghulu Adat
Dt. Rajo Malikan Nan Gomuak
Dt. Marajo Cindo Nan Kuniang

10. Suku Malayu
Suku Malayu sebagai Suku Asal Suku Minangkabau
Dikutip dari Buku Sejarah Kebudayaan Minangkabau bahwa suku-suku yang ada dalam kelompok suku Minangkabau merupakan pemekaran dari suku Malayu. Berikut uraiannya: Suku Melayu terpecah menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok mengalami pemekaran menjadi beberapa pecahan suku sebagai berikut:

Melayu nan IV Paruik (Kaum Kerajaan) :
Suku Malayu
Suku Kampai
Suku Bendang (Suku Salayan)
Suku Lubuk Batang

Melayu nan V Kampung (Kaum Datuk Nan Sakelap Dunia, Lareh Nan Panjang)
Suku Kutianyie
Suku Pitopang
Suku Banuhampu (Suku Bariang)
Suku Jambak
Suku Salo

Melayu nan VI Ninik (Kaum Datuk Perpatih Nan Sebatang, Lareh Bodi Caniago)
Suku Bodi
Suku Singkuang (Suku Sumpadang)
Suku Sungai Napa (Sinapa)
Suku Mandailiang
Suku Caniago
Suku Mandaliko
Suku Balaimansiang (Suku Mansiang)
Suku Panyalai
Suku Sumagek
Suku Sipanjang (Supanjang)

Melayu Nan IX Induak (Kaum Datuk Ketumanggungan, Lareh Koto Piliang)
Suku Koto (Andomo Koto)
Suku Piliang
Suku Guci (suku Dalimo)
Suku Payobada (suku Dalimo)
Suku Tanjung
Suku Simabur
Suku Sikumbang
Suku Sipisang (Pisang)
Suku Pagacancang

Pemekaran
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan populasi warga suku Malayu, pemekaran suku menjadi hal yang tak dapat dihindari. Telah terjadi pemekaran suku Malayu menjadi beberapa pecahan suku di berbagai nagari di Minangkabau, antara lain:
Malayu Panai
Malayu Gadang
Malayu Gadang Ranatu Kataka (Lunang)
Malayu Gadang Kumbuang (Lunang)
Malayu Gantiang
Malayu Ampek Niniak (Empat Nenek) (Solok Selatan}
Malayu Ampek Paruik (Empat Perut) (Solok Selatan)
Malayu Bariang Ampek Paruik (Solok Selatan)
Malayu Koto Kaciak Ampek Paruik (Solok Selatan)
Malayu Durian (Malayu Rajo)
Malayu Kecik (Kecil) (Lunang)
Malayu Durian Limo Ruang (Solok Selatan)
Malayu Badarah Putiah,
Malayu Baduak,
Malayu Balai,
Malayu Baruah,
Malayu Bendang,
Malayu Bongsu,
Malayu Bosa,
Malayu Bungo,
Malayu Cikarau,
Malayu Gandang Perak,
Malayu Kumbuak Candi,
Malayu Kumbuak Harum,
Malayu Lampai,
Malayu Lua,
Malayu Panjang,
Malayu Patar,
Malayu Siat,
Malayu Talang,
Malayu Tobo,
Malayu Tongah (Tangah)
Kerabat

Di antara suku-suku yang termasuk rumpun suku Melayu di Minangkabau adalah :
Suku Panai
Suku Bendang
Suku Kampai
Suku Mandailiang

11. Suku Bendang
Suku Bendang adalah salah satu suku (marga) yang termasuk kedalam kelompok suku Minangkabau

Etimologi
Secara etimologi kata ˜bendang berasal dari kata˜benderang yang artinya terang misalnya terdapat pada idiom suluh bendang (pelita terang).

Pemekaran Suku
Suku Bendang mengalami pemekaran menjadi beberapa suku yaitu:
suku Bendang Ateh Bukik
suku Bendang Rumah Baru,
suku Bendang Salek
suku Kampai Bendang (di Solok Selatan)
suku Malayu Bendang (di Bayang)

Kerabat
Kerabat paling dekat dengan suku Bendang adalah suku Malayu, suku Panai, suku Kampai dan beberapa suku lainnya.

12. Suku Panai
Suku Panai termasuk ke dalam subetnis suku Malayu, yang merupakan sebagian dari suku bangsa Minangkabau. Suku ini juga berkerabat dengan Suku Kampai dan Suku Bendang, yang semuanya menganut adat Koto Piliang dan sebagian juga menganut campuran kedua adat Koto Piliang dan Bodi Caniago.
Suku ini banyak terdapat di daerah Kabupaten Solok Selatan. Suku ini juga banyak melakukan pemekaran suku.

13. Suku Pitopang
Suku Pitopang adalah salah satu suku yang banyak terdapat di Luhak Limo Puluh Koto dan Riau (wilayah Kuantan, Kampar dan Rokan).

Etimologi
Kadang-kadang suku ini disebut Patapang, Petopang, Pitapang dan Patopang. Mungkin asal katanya adalah Topang yang berarti Sangga atau Dukung (Penopang/Penumpu).

Persebaran
Suku ini banyak menyebar di Kabupaten dan kota Lima Puluh Kota dan Riau.
Penghulu Adat

14. Suku Payobada
Suku Piboda atau Payobada adalah salah satu suku (marga) dalam kelompok etnis Minangkabau, yang penyebarannya tersebar merata di tiga Luhak yang tersebut dalam tambo, yaitu Luhak Tak nan Data atau Tanah Datar (sekarang), Luhak Agam, dan Luhak Limo Puluah

Pemekaran
Suku juga mengalami pemekaran spt halnya suku Minang yang lain, diantaranya adalah adanya suku Tanjung Payobada di nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Agam.

15. Suku Panyalai
Suku Panyalai merupakan salah satu suku yang bertempat tinggal di Nagari Kuraitaji (sekarang terletak dalam 2 daerah otonom yaitu Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman).

Suku Panyalai ini mempunyai 4 paruik yaitu[1]:
Jingkaro Penghulu : Datu Basa
Subarang Ilia Penghulu : Datuk Penghulu Basa Pauh Penghulu
Pauh penghulu : Datuk Majo Basa
Subarang ulu Penghulu : Datuk Saripado Gadang/Ketek

Masih banyak suku-suku lain di Minang yang belum memiliki keterangan yang memadai. Diantaranya:
Suku Kutianyie
Suku Mandailiang
Suku Sipisang
Suku Mandaliko
Suku Sumagek
Suku Dalimo
Suku Simabua
Suku Salo
Suku Singkuang
Suku Rajo Dani

inilah sekilah informasi sejarah kerajaan sumatra barat dan asal usul suku minang, dun sanak minang suku apo?
~~~~~~~~~~~~~
Semoga bermanfaat,...

Minggu, 24 Februari 2019

Tukang bohong

TUKANG BOHONG

by M Rizal Fadillah

"Tukang bohong...tukang bohong..tukang bohong ..!" begitu diantaranya yel-yel pendukung Jokowi saat debat kedua. Merenung sejenak,  mengapa pendukung Jokowi memilih yel yang ironis, dramatis, dan sarkastis seperti itu. Tentu itu ditujukan pada Prabowo. Aneh biasanya yel yel acara seperti ini memberi simbol diri untuk menyemangati yang didukung. Semua tahu yang selama ini diposisikan tukang bohong itu justru Jokowi, bukan Prabowo. Nyinyiran pendukung Jokowi soal bohong pada Prabowo hanya mampu berkaitan dengan kasus Sarumpaet dan kontainer surat suara. Keduanya tidak relevan dituduhkan pada Prabowo. Soal Sarumpaet yang bohong Ratna sendiri sedang Prabowo korban curhat si pembohong. Begitu juga kasus kontainer siapa pembuat berita bohong nya. Tidak jelas. Tak ada secuil pun indikasi Prabowo bohong.

"Tukang bohong....tukang bohong...tukang bohong..!" ternyata terbukti di arena debat. Banyak data yang dikemukakan Jokowi tidak benar alias bohong. Jawaban lancar pun indikasi "bohong" pula karena diduga panduan "joki" lewat alat pendengar.  Jadi yel itu tidak salah untuk memberi spirit pada Jokowi "Tukang bohong...tukang bohong..tukang bohong !".  Keanehan sekaligus "ayat" ini  tak bisa diabaikan. Mengapa lidah lidah pendukung Jokowi berteriak seperti itu. Sungguh hal ini tak masuk akal. Ada sesuatu dibaliknya, kekuatan Ilahi. Sinyal makin kuat "He's liar..!"

Islam menggolongkan pembohong itu sebagai  "munafiquun" kelompok yang diterangkan sebagai manusia buruk calon "ahlun naar". Dalam QS Ashaff pendusta dimarahi Allah "kaburo maktan 'indallah". Pepatah atau peribahasa menyatakan "sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya". Tak ada nilai apapun yang menganggap berbohong itu bagus. Agama, nilai moral, nilai sosial, ataupun nilai hukum. Berbohong kadang dimaklumi jika berkaitan dengan keterpaksaan dan ketidakberdayaan. Politik bohong dikenal untuk masyarakat atheis  karena mereka menghalalkan segala cara. Tidak takut Tuhan. Jika menyebut takut itu pun bohong.

Ciri gerakan dan perjuangan politik komunis adalah menghancurkan keyakinan, menggoda dengan isu materi, dan menciptakan kultur bohong. Satu dengan yang lain menjadi saling tak mempercayai. Komunis menyusup, mengadu domba, merapat pada kekuasaan, dan mencoba kup ketika kuat. Kultur bohong adalah fase dari agendanya. "Tukang bohong..tukang bohong...tukang bohong..!".

Pemimpin harus menjauhi watak bohong, karena itu dinilai melecehkan rakyat. Rakyat mesti melakukan pilihan cerdas dan tidak suka dibohongi oleh pemimpin yang sudah tak malu berbohong, suka ngeles, atau bermain dengan kata kata. Rakyat yang baik akan memilih orang yang baik. Rakyat cerdas memilih orang yang menghargai kecerdasan. Rakyat yang marah kepada pemimpin yang suka bohong harus berani meneriakkan dengan serempak "Tukang bohong...tukang bohong...tukang bohong...!".
Cape dech..😣

Bandung 23 Februari 2019

Jalan tol

*Jalan Tol, Untuk Siapa?*

*Tony Rosyid*
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Asyik... Tol Trans Jawa sudah jadi. Lebaran bisa pulang cepat. Jakarta-Semarang bisa ditempuh 6-7 jam. Jakarta-Surabaya cuma 10-12 jam. Gak perlu berlama-lama lagi di jalan.

Ini baru ada di era Jokowi. Jadi, rakyat harus berterima kasih kepada Jokowi. Tidak kepada presiden-presiden sebelumnya. Karena, yang sukses membangun tol Trans Jawa (panjangnya 933 km) itu presiden Jokowi. Oh... Kalau anda tidak dukung (pilih) Jokowi, jangan lewat jalan tol, begitu kata walikota Semarang.

Sabar! Jangan bereaksi dulu. Cukup yang lulus SD, atau maksimal SMP, yang boleh komentar. Untuk menilai ucapan walikota Semarang itu, tak perlu kuliah dan berijasah S1. Eman-eman ijasahnya. Ketinggian.

Lewat jalan tol, anda merasa asyik. Apakah orang lain juga merasa asyik? Ikut menikmati jalan tol seperti anda?

Anda punya banyak uang. Tak masalah, sekali dalam setahun keluar uang untuk bayar tol. Sopir truk ogah lewat tol. Kenapa? Mahal! Pembekakan biaya. Bisa sampai 100% bengkaknya, kata Nofrisel, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo). Kalau sesekali lewat tol, itu semata-mata untuk menghindari jembatan timbang. Masuk Weleri, keluar Pekalongan. Cuma 60 ribu rupiah. Dari pada kena tilang di jembatan timbang Rp. 100.000. lumayan, bisa menghemat 40 ribu rupiah.

Pantas saja, jembatan timbang Subah Kabupaten Batang sepi. Terjadi penurunan hingga 90%, kata ketua Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Subah, Arif Munandar. Rupanya, para sopir truk sudah mulai cerdas.

Bus juga males lewat tol. Alasannya sama. Mahal! Padahal, mereka yang setiap hari jalan. Dari mana melihatnya mahal? Tanya Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Apa urusannya dengan LBP ya? Apakah tol sekarang sudah jadi urusannya menko maritim? Cuma komentar kan boleh-boleh aja. Apalagi seorang menteri. Sah!

Anda hanya sesekali lewat jalan tol. Itupun kalau lebaran. Atau mendadak ayah, ibu atau keluarga anda ada yang meninggal. Anda terpaksa lewat tol. Jika tak mendadak, dan bukan di hari lebaran, apakah anda pulang kampung lewat tol? Terutama yang punya mobil Avanza dan sejenisnya.

Jakarta-Semarang (424,5 km) pakai Avanza, anda butuh bensin sekitar 300 ribu rupiah. Biaya tol? 289 ribu. Jadi, anda harus keluar biaya hampir dua kali lipat. Jakarta-Surabaya (760 km)? Anda keluar uang untuk beli bensin sekitar 600 ribu. Tol Rp.483,500. Jadi lebih dari 1 juta. Belum lagi anda masuk rest area. Harga makanannya cukup mahal. Beda jauh harganya dengan warung Si Mbok di pinggir jalan Pantura.

Yang pasti, tol tidak dinikmati oleh sopir truk dan para penumpang bus yang umumnya orang-orang kecil yang berekonomi lemah. Juga mereka yang mobilnya tak mewah. Yang masih terasa berat beli bensin, apalagi biaya tol. Lebih-lebih, bensin dan tol beberapa tahun ini berebut naik. Seperti sedang berkompetisi.

Anda pernah merasakan bagaimana nasib para pedagang di jalan sepanjang Pantura? Ada ribuan penjual telur di sepanjang jalan raya Tegal dan Brebes. Ada toko-toko batik di Pekalongan. Ada warung-warung kecil berderet di Batang. Sepi! Sebagian sudah tutup. Begitu juga  nasib sejumlah rumah makan. Sebagian sudah mulai gulung tikar, karena mobil-mobil mewah memilih lewat tol. Tak lagi mampir di rumah makan- rumah makan itu. Sementara, mobil-mobil murah dan bekas, berhitung seribu kali makan di restoran. Bawa bekel sendiri dari rumah. Irit! Karena ekonomi sedang susah.

Tak hanya rakyat kecil yang menjerit, tapi juga PT. Jasa Marga (Persero) tbk.. Tarif sekarang tidak buat kita untung. Bertahan saja berat, kata Donny Arsal, Direktur Keuangan PT. Jasa Marga (Persero) tbk.

5-10 tahun masih harus top up untuk bayar bunga hutang, lanjut Donny Arsal. Sebab, infrastruktur jalan tol dibangun dengan dana pinjaman. Kenapa minjam? Karena PT. Jasa Marga (Persero) tbk tak punya cukup dana. Kenapa dipaksain? Pertama, karena pilpres sudah dekat. Kedua, ada yang semangat ngasih pinjeman. Kok semangat? Karena ada maunya.

Begitu mahalnya infrastruktur jalan tol, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono ke X tak mau bangun jalan tol. Lebih suka bangun ring road. Pertama, biaya gak terlalu besar. Jadi, tak perlu dana pinjaman. Apalagi pinjam luar negeri, yang ujung-ujungnya harus terima impor tenaga kerja. Kedua, gratis. Gak perlu bayar. Rakyat tak terbebani. Bahkan motor pun bisa menikmati. Ketiga, pedagang kecil tak perlu tutup, karena pengguna jalan masih bisa mengakses ke para pedagang yang bertahan hidup dengan jualan makanan itu.

Gubernur DIY tak perlu pusing mikir pilgub berikutnya. Malah pingin hak istimewa sebagai gubernur dicabut. Tapi, rakyat menghendaki tetap jadi gubernur. Ini baru seorang pemimpin. Pemimpin yang memikirkan rakyatnya akan selalu banjir dukungan dari rakyat. Sebaliknya, pemimpin yang sibuk dengan dirinya, ia akan mengemis dukungan dari rakyatnya. Segala cara dilakukan, kendati tabrak aturan. Yang penting, dapat dukungan.

Kalau begitu, lalu jalan tol dibangun untuk siapa? Untuk rakyat? Yang jelas, orang-orang miskin tak bisa menikmatinya. Termasuk sopir truk dan penjual telur asin. Atau untuk memenuhi kepentingan dan ambisi pihak yang membangun? Seandainya anda menjawab bahwa jalan tol dibangun untuk menghadapi pilpres, anda tak terlalu salah. Karena jawaban anda mirip dengan jawaban orang yang ada di istana.

Jakarta, 24/2/2019

Rabu, 20 Februari 2019

Mengerikan

*MENGERIKAN !!!*

*KENAPA PRIBUMI BANYAK YG DUNGU !!!*

*TIDAK SADARKAH BAHWA MEREKA DIAMBANG KEPUNAHAN ???*

*SAMPAI KAPAN KEDUNGUAN ITU AKAN DIPELIHARA !!!???*

*SESAL KEMUDIAN TIDAK AKAN ADA GUNANYA JIKA TGL 17 APRIL 2019 SALAH PILIH PRESIDEN & WAKIL2NYA DI DPR !!!*

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

Menanggapi beberapa WAG yang masuk ke hp kami, kami sampaikan sbb :

UU DWI KEWARGA NEGARAAN RI, masih dalam proses Revisi di DPR. Pak Jokowi menghendaki segera di realisir  Undang Undang tsb, bahkan KEMENHUKHAM sudah siap dengan pendaftaran KTP on line  bagi penduduk RRC.

Walaupun UU tsb masih dalam tahap Revisi, namun kita perlu waspadai , semua kemungkinan yang dapat terjadi.

Begitu UU tsb diberlakukan , maka berbondong bondong penduduk RRC mendaftar , terdaftar, dan menjadi WNI,  dengan menggunakan fasilitas Dwi Kewarganegaraan.

Kalau pihak oposan tidak berhasil mencegah terbitnya UU tsb. misalnya kalah dalam voting, maka dipastikan UU tsb akan berlaku , puluhan juta bahkan ratusan juta dalam waktu yang singkat warga negara RRC menjadi warganegara RI , sementara kewarga negaraan RRC masih tetap
melekat pada warga tersebut.

Diperkirakan , dengan kesiapan mereka yang sudah terencana , KTP tsb dapat selesai kurang dari 1 minggu,  bahkan mungkin bisa selesai dalam 2 hari.

Bahayanya bagi Indonesia, bila hal tsb terjadi, dalam waktu yg tidak lama, mereka dapat segera pindah ke Indonesia, berdomisili di Indonesia, menjadi penduduk Indonesia membeli tanah di Indonesia.

Dalam waktu singkat , penduduk di Indonesia akan meningkat  ratusan juta penduduk.
Diantaranya, adalah imigran2 yg sudah terlebih dahulu masuk ke Indonesia sebagai karyawan2 di Pabrik2,  Pertanian, pertambangan, Proyek2 jalan TOL, Kereta Api, Pelabuhan, dll.

Dengan Peraturan Presiden yang dapat diterbitkan dalam waktu singkat, yang didukung oleh KEMENDAGRI dan KEMENHUKHAM ( yg patut diduga, mereka adalah Cina yg pro RRC), maka dapat diatur, mereka bisa ikut mencoblos dalam PEMILU yang akan datang.
Hasilnya , Calon Presiden yang didukung oleh RRC dan antek2 nya di Indonesia , akan selalu menang mutlak, dan selalu  menang mutlak , sampai kapanpun.

Dan Indonesia, secara  de facto maupun de Jure, dikuasai oleh RRC dan antek2 nya di Indonesia.
Dalam waktu singkat,  jabatan2 penting dan strategis di semua lini baik pemerintahan maupun swasta, dikuasai oleh antek2 RRC.

Pribumi bangsa Indonesia, menjadi kacung, atau petugas, pesuruh di negeri sendiri, dan tinggal di pinggiran2 kota, sebagian terbesar di rumah2 kontakkan , sebagaimana penduduk bangsa  Melayu yg tinggal di Singapura saat ini, karena Tanah2 di kota2 dan desa2 strategis telah dibeli oleh Cina, PBB dinaikan, agar sebagian terbesar bangsa Indonesia Pribumi tidak mampu membayar PBB dan menjualnya ke Cina.

Oleh karena itu, orang2 yang mencintai Negara dan Bangsa Indonesia khususnya Pribumi, harus segera mencegah berlakunya UU DWI KEWARGA NEGARAAN tsb,  dengan menggunakan people power, bukan untuk makar, tapi untuk mencegah berlakunya UNDANG UNDANG DWI KEWARGA NEGARAAN, dan pendaftaran KTP ON LINE  bagi warga RRC, yang memungkinkan adanya manipulasi data.

Kita hindari sejauh mungkin hal2 yang dapat menimbulkan Chaos , dan Rezim ini menyatakan Negara dalam keadaan darurat Perang.
Bila hal tersebut terjadi, maka Rezim ini dengan leluasa akan menangkapi tokoh muslim dengan alasan makar.
Bila hal tsb terjadi, maka, gagalah perjuangan kita.

Semoga Allah Swt melindungi, menolong  dan menyelamatkan kita, Pribumi bangsa Indonesia dan Umat Muslim di Indonesia, aamiin ya Rabbal aalamiin. Wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Hendro Hartono, 082113009535.

https://www.facebook.com/groups/relawanmedanDAP/permalink/2116252021788499/

Mengerikan

*MENGERIKAN !!!*

*KENAPA PRIBUMI BANYAK YG DUNGU !!!*

*TIDAK SADARKAH BAHWA MEREKA DIAMBANG KEPUNAHAN ???*

*SAMPAI KAPAN KEDUNGUAN ITU AKAN DIPELIHARA !!!???*

*SESAL KEMUDIAN TIDAK AKAN ADA GUNANYA JIKA TGL 17 APRIL 2019 SALAH PILIH PRESIDEN & WAKIL2NYA DI DPR !!!*

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

Menanggapi beberapa WAG yang masuk ke hp kami, kami sampaikan sbb :

UU DWI KEWARGA NEGARAAN RI, masih dalam proses Revisi di DPR. Pak Jokowi menghendaki segera di realisir  Undang Undang tsb, bahkan KEMENHUKHAM sudah siap dengan pendaftaran KTP on line  bagi penduduk RRC.

Walaupun UU tsb masih dalam tahap Revisi, namun kita perlu waspadai , semua kemungkinan yang dapat terjadi.

Begitu UU tsb diberlakukan , maka berbondong bondong penduduk RRC mendaftar , terdaftar, dan menjadi WNI,  dengan menggunakan fasilitas Dwi Kewarganegaraan.

Kalau pihak oposan tidak berhasil mencegah terbitnya UU tsb. misalnya kalah dalam voting, maka dipastikan UU tsb akan berlaku , puluhan juta bahkan ratusan juta dalam waktu yang singkat warga negara RRC menjadi warganegara RI , sementara kewarga negaraan RRC masih tetap
melekat pada warga tersebut.

Diperkirakan , dengan kesiapan mereka yang sudah terencana , KTP tsb dapat selesai kurang dari 1 minggu,  bahkan mungkin bisa selesai dalam 2 hari.

Bahayanya bagi Indonesia, bila hal tsb terjadi, dalam waktu yg tidak lama, mereka dapat segera pindah ke Indonesia, berdomisili di Indonesia, menjadi penduduk Indonesia membeli tanah di Indonesia.

Dalam waktu singkat , penduduk di Indonesia akan meningkat  ratusan juta penduduk.
Diantaranya, adalah imigran2 yg sudah terlebih dahulu masuk ke Indonesia sebagai karyawan2 di Pabrik2,  Pertanian, pertambangan, Proyek2 jalan TOL, Kereta Api, Pelabuhan, dll.

Dengan Peraturan Presiden yang dapat diterbitkan dalam waktu singkat, yang didukung oleh KEMENDAGRI dan KEMENHUKHAM ( yg patut diduga, mereka adalah Cina yg pro RRC), maka dapat diatur, mereka bisa ikut mencoblos dalam PEMILU yang akan datang.
Hasilnya , Calon Presiden yang didukung oleh RRC dan antek2 nya di Indonesia , akan selalu menang mutlak, dan selalu  menang mutlak , sampai kapanpun.

Dan Indonesia, secara  de facto maupun de Jure, dikuasai oleh RRC dan antek2 nya di Indonesia.
Dalam waktu singkat,  jabatan2 penting dan strategis di semua lini baik pemerintahan maupun swasta, dikuasai oleh antek2 RRC.

Pribumi bangsa Indonesia, menjadi kacung, atau petugas, pesuruh di negeri sendiri, dan tinggal di pinggiran2 kota, sebagian terbesar di rumah2 kontakkan , sebagaimana penduduk bangsa  Melayu yg tinggal di Singapura saat ini, karena Tanah2 di kota2 dan desa2 strategis telah dibeli oleh Cina, PBB dinaikan, agar sebagian terbesar bangsa Indonesia Pribumi tidak mampu membayar PBB dan menjualnya ke Cina.

Oleh karena itu, orang2 yang mencintai Negara dan Bangsa Indonesia khususnya Pribumi, harus segera mencegah berlakunya UU DWI KEWARGA NEGARAAN tsb,  dengan menggunakan people power, bukan untuk makar, tapi untuk mencegah berlakunya UNDANG UNDANG DWI KEWARGA NEGARAAN, dan pendaftaran KTP ON LINE  bagi warga RRC, yang memungkinkan adanya manipulasi data.

Kita hindari sejauh mungkin hal2 yang dapat menimbulkan Chaos , dan Rezim ini menyatakan Negara dalam keadaan darurat Perang.
Bila hal tersebut terjadi, maka Rezim ini dengan leluasa akan menangkapi tokoh muslim dengan alasan makar.
Bila hal tsb terjadi, maka, gagalah perjuangan kita.

Semoga Allah Swt melindungi, menolong  dan menyelamatkan kita, Pribumi bangsa Indonesia dan Umat Muslim di Indonesia, aamiin ya Rabbal aalamiin. Wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Hendro Hartono, 082113009535.

https://www.facebook.com/groups/relawanmedanDAP/permalink/2116252021788499/

Selasa, 19 Februari 2019

Sejarah

Mengapa Sejarah Indonesia direkayasa sedemikian rupa oleh para pengkhianat Bangsa ..?

Mengapa Rakyat Indonesia digiring oleh para pengkhianat Bangsa untuk membenci ARAB...?

KARENA ORANG-ORANG ARAB dan ORANG-ORANG PRIBUMI yang MENGANUT AGAMA DARI ARAB TELAH BERHASIL MENGUSIR KOMPENI DARI NEGERI INI..!

MEMBACA SEJARAH YANG SEBENARNYA KITA DAPAT MENJADI TAHU DAN TIDAK LAGI TERTIPU OLEH SEJARAH PALSU

1. MENJADI TAU

Siapa yang pertama memberitakan kemerdekaan Indonesia..?

Koran-koran ARAB.

2. MENJADI TAU

Siapa yang pertama mengakui kedaulatan Republik Indonesia..?

ARAB, MESIR dan PALESTINA.

3. MENJADI TAU

Siapa yang pertama mengirim bantuan Senjata dari luar Indonesia pasca Proklamasi..?

ARAB, senjata dari MESIR diangkut atas biaya ARAB SAUDI.

4. MENJADI TAU

Siapa tokoh yang pertama mengucapkan Selamat atas Kemerdekaan Indonesia..?

ARAB, Syaikh Ismail Husein Mufti Palestina.

5. MENJADI TAU

Proklamasi 1945 dibacakan di Rumah Orang ARAB, Faraj Martak. Jalan Proklamasi 56.

6. MENJADI TAU

Bung Karno sakit beri-beri sebelum proklamasi, sembuh diberi MADU ARAB oleh Faraj Martak.

7. MENJADI TAU

Kakeknya Bung Hatta belajar di ARAB.

8. MENJADI TAU

KYAI AHMAD DAHLAN dan KYAI HASYIM menimba ILMU di NEGERI ARAB.

9. MENJADI TAU

Orang yang dianggap berbahaya oleh Snouck Hurgronje adalah Orang yang pulang dari ARAB, karena Orang yang ISLAM yang pernah Berguru di NEGERI ARAB itulah yang dengan GAGAH BERANI Melawan kompeni dan oleh sebab itu ditandai dengan gelar HAJI dan hanya HAJI yang boleh mengenakan kopiah putih agar mudah dikenali

10. MENJADI TAU

Yang Menyelamatkan Bendera Pusaka saat agresi militer Belanda II 1948 adalah Orang ARAB, Mayor Husein Muthahhar. Beliau juga penyusun lagu Dirgahayu Indonesiaku, Hymne Syukur dan Mars Pramuka.

11. MENJADI TAU

Salah satu Bapak Pendiri Bangsa Kita adalah Orang ARAB, AR. Baswedan anggota BPUPKI dan Wakil Menteri Penerangan 1946. Kakek Anies Baswedan Gubernur Jakarta.

12. MENJADI TAU

Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila, dibuat oleh keturunan ARAB, Syarif Abdul Hamid al-Kadrie. Sultan Pontianak.

13. MENJADI TAU

Sultan Syarif Kasim II keturunan ARAB, menyerahkan MAHKOTA, ISTANA, dan hampir seluruh Kekayaan Kesultanan Siak Sri Inderapura kepada Pemerintah RI termasuk Uang sebesar 13 juta gulden setara lebih dari 1000 triliun Rupiah...

Segebok Uang itulah yang diberikan secara cuma-cuma oleh Sultan Syarif Kasim II kepada Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Sukarno juga Lapangan minyak Stanvac yang menjadi pemasukan utama NKRI selama 73 tahun ini

please di kabarkan kepada yang lain

AGAR FITNAH TIDAK LAGI DAPAT MENIPU ANAK BANGSA..

YANG KINI MULAI DIAJARKAN KEPADA MEREKA OLEH PARA PENGKHIANAT BANGSA UNTUK MEMBENCI ARAB..

INDONESIA MEMANG BUKAN ARAB

NAMUN ORANG-ORANG ARAB TELAH BANYAK BERJASA DEMI INDONESIA MERDEKA

Kekacauan data

KEKACAUAN DATA DAN SESAT LOGIKA PETAHANA.

Mr Jokowi menyampaikan beberapa kesesatan data pada Debat Kedua Capres :
1. Tahun 2018 total impor jagung 180.000 Ton, padahal data sahih menunjukkan impor jagung semester 1 saja 331.000 Ton dan Total impor jagung tahun 2018 sebesar 737.228 Ton.
2. Jokowi menyampaikan total produksi beras Tahun 2018 sebesar 33 juta Ton dan Total Konsumsi 29 juta ton, padahal data yang benar adalah data konsumsi beras nasional 2018 sebesar 33 Juta Ton dan Data produksi plus impor sebesar 46,5 juta Ton.
3. Jokowi menyatakan telah membangun lebih dari 191.000 KM jalan desa, padahal itu adalah total jalan desa yang dibangun sejak Indonesia merdeka, sejak jaman Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, Megawati, SBY dan Jokowi.  Sebahagian malah dibangun oleh penjajah Inggris, Belanda dan Jepang.  Mengapa diklaim semuanya tanpa sisa?
4. Presiden menyatakan bahwa kolam bekas galian tambang sebagian telah dialih-fungsikan diantaranya untuk kolam ikan, padahal berbagai literatur menunjukkan bahwa area bekas tambang tidak bisa digunakan untuk apapun, karena terpapar radiasi, itu kolam di daerah tambang yang mana? bisa tunjukkan? atau mungkin yang dimaksudkan kolam bekas tambak?
5. Jokowi menyatakan telah membangun infrastruktur internet jaringan 4G 100 persen di Barat, 100 persen di tengah dan 90 persen di timur, Padahal data menunjukkan kurang dari 20 persen kabupaten dan kota bisa mengakses signal 4G, itu data dari mana? Pak Rudiantara? yang gaji kamu siapa?
6. Akses internet sudah sampai ke desa-desa, banyak produk pertanian memiliki market place sehingga mendapat harga yang bagus karena memotong rantai distribusi.  itu dapat informasi darimana dan dari siapa? karena dari keseluruhan market place online produk pertanian kurang dari 1 persen dan sisanya 99 persen offline, itupun harga jual ditingkat perani rata-rata hanya 10 persen dari BEP bahkan ketika panen raya harga jatuh menjadi kurang dari 50 persen BEP.
7. Presiden tidak bisa membedakan status kepemilikan tanah, antara HGU dan SHM, terjadi kekacauan pemahaman, apakah Menteri Agraria tidak memberikan informasi dan brief yang cukup tentang status jepemilikan tanah Prabowo di Kaltim dan Aceh?
8. Pak Jokowi mengklaim bahwa pemerintah memenangkan gugatan 18-19 Triliun akibat kerusakan lahan, namun greenpeace meluruskan bahwa tak satupun dari gugatan itu dibayarkan.  Lalu bagaimana dengan kerusakan lingkungan freeport senilai 185 Triliun? apakah sudah digugat?
9. Presiden menyatakan bahwa di negara maju butuh 10-20 tahun untuk memindahkan masyarakat dari mobil ke LRT/MRT, bisa disebutkan itu di negara mana? Jika butuh 10-20 tahun dan pembiayaan dengan hutang bagaimana status pembayarannya? kapan BEP? dan bagaimana kondisi LRT/MRT setelah 10-20 tahun? apakah benar itu hasil feasibility study, DEDC, DEEC?
10. Presiden menyatakan bahwa impor dilakukan untuk cadangan pangan, padahal overstock, bagaimana business processnya? lalu dikemanakan hasil impor sebanyak itu? operasi pasar? atau bagaimana?  Lalu bagaimana dengan impor daging yang menggila? bahkan dilakukan dari India yang belum bebas Penyakit Mulut dan Kuku yang justru berbahaya bagi masyarakat yang mengkonsumsi? kalu kenapa impor garam dan ikan juga?
11. Presiden menyatakan sejak 2015 tidak pernah terjadi kebakaran hutan, padahal data menunjukkan bahwa pada tahun 2016-2018 telah terjadi kebakaran lebih dari 30.000 hektar lahan hutan.  Apakah Menteri Kehutanan tidak menginformasikan ini?
12. Jam 12 malam presiden blusukan bersama supir seorang diri ke pelabuhan, itu bertemu siapa? karena tengah malam itu seluruh nelayan dipastikan sedang melaut? atau bertemu nelayan jadi-jadian?
13. Presiden menyatakan produksi sawit 46 juta ton melibatkan 16 juta petani.  Itu data darimana? sebab data sahih menunjukkan 97 persen lahan sawit milik perusahaan baik swasta maupun asing.  Mungkin 16 juta itu maksudnya buruh? maka perlu saya luruskan bahwa 16 juta itu adalah jumlah populasi di kawasan perkebunan sawit, antara lain penduduk, buruh dan keluarganya, dan jumlah buruh sawitpun mungkin tidak lebih dari seperenpat dari 16 juta itu.  Apakah presiden tidak bisa bedakan antara masyarakat disekitar areal perkebunan, petani, buruh tani dan keluarga buruh tani?

Bagaimana bisa seorang presiden kacau dalam hal data? dan kekacauannya sangat fatal dan luar biasa sesatnya.  Padahal seorang Presiden seharus mempunyai data yang justru lebih valid dari siapapun karena dia menguasai seluruh akses data.

Sayang seribu sayang, sangat mengecewakan seorang presiden fakir data dan fakir informasi seperti ini di depan seluruh rakyat, dan hebatnya tanpa dosa.

Masih banyak hoax petahana yang ingin saya sampaikan, namun saya malas menyampaikannya, karena bisa jadi jika diperiksa seluruh yang disampaikan adalah hoax..NAMUN SAYANGNYA PRABOWO TIDAK MEMBALAS SERANGAN JKW JUGA TDK BANTAH DATA DATA HOAX DARI JKW TSB ??????

*2019PrabowoPresidenRI👆🤗👆🤗👆👉💖🇲🇨👈* Salam juang , EGGI SUDJANA , ketum RN PAS .

Sabtu, 09 Februari 2019

Berkuasa

*JANGAN MERASA BERKUASA, YANG GAJI KAMU SIAPA?*

*Oleh: DR. AHMAD YANI. SH. MH.*

Adagium "negara adalah aku" kini hidup kembali setelah reformasi kita berdemokrasi. Negara diidentikkan dgn pemegang kekuasaan. Pembangunan negara seakan-akan adalah milik satu orang. Itulah yang disebut sebagai kediktatoran yg nyata. Sedangkan beban negara diserahkan kpd rakyat.

Konstitusi tidak pernah membuka ruang bagi adagium itu. Tapi karena kepongahan, mereka nekat mengklaim bahwa mereka lah pemilik segalanya.
Semenjak itu pula sebaris tukang puja-puji, bertindak bebas dan merasa sok kuasa.

Sudah hampir 5 thn mereka memegang kuasa dan menganggap diri paling kuasa. Siapa saja yang berbeda, dilaporkan, lalu dengan sigap ditindak. Tapi ketika mereka dilaporkan, tidak diperiksa. Tatanan hukum rusak, narasi kebangsaan tersumbat, kehidupan getir, karena sok kuasa.

Semua menjadi milik mereka. ASN yang diangkat dan digaji oleh negara untuk mengabdi pada negara dianggap dikaji oleh yang datang lima tahun dan pergi dengan segala beban. Padahal seumur hidup mereka bekerja untuk negara. Tapi karena sok kuasa, semua diklaim dari mereka semua.

Infrastruktur yang dibangun dengan hutang, yang menjadi beban masa depan bangsa, yang akan menjadi beban generasi yang akan datang, dianggap milik si penguasa. Uang negara dianggap uang pribadi. Jadilah sekelompok tirani bermain2 atas nama negara.

Mereka mengklaim keberhasilan itu milik mereka. Lalu "sejuta" beban dan tumpukan masalah mereka cuci tangan. Mereka ibarat perampok besar yang datang dengan sadis dan pergi meninggalkan luka. Siapa yang akan menanggung? Ya rakyat.

Kekuasaan pongah, manusia kerdil, baju kekuasaan secuil, bertindak seperti bak pemilik alam semesta. Menuduh Aksi 212 sembarangan, merusak jutaan nama umat Islam, tapi mana ada yang mau menindak perusak ini? Mereka pada dasarnya bukan siapa2, tetapi mereka berkuasa.

"Firaun" moderen sedang membangun diatas tumpukan hutang. Dengan sombong ia mengaku diri. Dia siapa dan darimana asal usulnya, masih dipertanyakan. Tapi merasa diri paling hebat. Pemujanya sedang menghamba padanya atas uang dan kebutuhan perut.
Saya menyebutnya pemburu rente

Itulah... Kalau kita bicara keras kepada mereka seperti ini, kita dianggap sebagai pembenci dan radikal. Tapi ketika mereka mencaci, marah-marah, mengancam orang, tiada satupun orang yg melihat kesalahan si pongah ini. Rusaklah bangsa kita.
Kalau ini berlanjut, berbahaya.

Segerombolan perusuh ini sedang mendapatkan panggung untuk memancing perpecahan. Tidak perlu isi kepala, yang penting bisa marah-marah dan caci maki.

Tapi kalau umat Islam menanggapi, umat Islam akan dituduh radikal. Kita nggak tahu yg menuduh jutaan umat Islam di monas itu siapa? Mereka bebas ikut campur, tapi kita tdk boleh.

Mereka lupa diri, karena menganggap diri yang paling benar dan berkuasa. Yang gaji kamu siapa?

Presiden makan gaji darimana? Menteri makan gaji dari mana?
ASN makan gaji dari mana?
Kamu yang membabi buta memuji, digaji oleh siapa?
Kamu yang bilang infrastruktur milik tuanmu, yang gaji kamu siapa?

Kalian benar-benar telah menunjukan kepongahan, arogan dan sok berkuasa, Ini negara bukan Perusahaan milik tuanmu, ini negara milik bersama. Uang negara bukan uang tuanmu. Pembangunan negara bukan dibangun karena tuanmu, tapi ini kebutuhan negara, bukan kebutuhan elektabilitas.

Lalu kamu mengatakan tanpa rasa malu, infrastruktur itu seakan-akan milik tuanmu. Dengan sombong tanpa rasa malu, kau bertanya "yang gaji kamu siapa?". Seakan-akan pengabdian mereka kau gaji dengan uang pribadimu. Kau sendiri lupa siapa yang gaji kamu dan bos mu.

Kau "mengusir" orang yang tidak pilih tuanmu dari jalan tol. Seperti tol itu kau bangun untuk kerajaan tuanmu. Ini bentuk terburuk dari wajah tirani kekuasaan. Mumpung masih berkuasa, merasa paling berhak. Jangan sok kuasa lah, hidup ini masih panjang dan negara bukan ada karena hanya untuk kalian.

Maka karena itu, ini pertaruhan penting bagi bangsa dan rakyat uang merindukan keadilan dan kemakmuran. Ini pertaruhan umat Islam yang moderat untuk membuktikan bahwa kekuatan Modernis ini adalah untuk memajukan bangsa, bukan sok kuasa.

*Tweet @Ahmadyaninews*
Sabtu 2 Februari 2019

Yg perlu di ketahui

Yg belum banyak diketahui orang...

Setelah 74 th merdeka, baru sekarang kita punya Cawapres keren begini..
Fisik Sehat, IPK 4 lulus summa cum laude, Pengusaha, Sukses, Akhlaknya baik, Berpengalaman sbg CEO di 100 perusahaan dll.

UNTUK DIKETAHUI
Ternyata Sandiaga Salahuddin Uno ( SANDI ) Punya Gelar Professor tetapi tidak dipakainya, Gelarnya langsung diterapkan buat kepentingan orang banyak.
Sandi pun amat jarang orang tahu kalau gajinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sepersen pun tak ada yang diambilnya, melainkan langsung disedekahkan kepada orang yang kurang mampu.

TETAPI PANTASKAH IA DI BERI KESEMPATAN UNTUK MENJADI WAKIL PRESIDEN RI....?
LIHAT JEJAK RIWAYAT HIDUP NYA...!
Ternyata SANDIAGA SALAHUDIN UNO Lebih Hebat dari Yang Kita Duga

1990
Lulus S1 dari Wichita State University, Amerika
Bang Sandi lulus dengan predikat lulusan terbaik (summa cum laude) dari Wichita State University di Amerika.

1992
IPK 4 di Studi Master George Washington University
Bang Sandi menyelesaikan studi master (S2) di George Washington University, dan mendapatkan gelar Master of Business Administration dengan mendapatkan IPK 4,00.

1995
Direktur Termuda di Perusahaan Kanada
Bekerja dan menjabat sebagai Executive Vice President, direktur termuda di NTI Resources, Ltd, perusahaan di Kanada.

1997
Bertahan Setelah Krisis Moneter
Terkena PHK akibat krisis moneter. Kemudian ia membangun DARI NOL usahanya, mendirikan perusahaan investasi PT Recapital bersama sahabatnya Rosan Roeslani perkasa. Dari situasi yang sangat sulit hingga akhirnya berhasil memiliki 25 perusahaan dengan 50.000 karyawan.. Limapuluh ribu karyawan lho !! 2005-2008.
Organisasi Nasional
Sandi menjabat sebagai anggota KEN (Komite Ekonomi Nasional) di masa pemerintahan presiden SBY dan menjabat Ketua Umum Badan Pengurus
Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2005-2008.

2015
Menjabat Organisasi Nasional
Menjabat sebagai Ketua Umum PB PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia), Ketua Umum APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia), Wakil Ketua Umum KADIN Bidang UMKM, dan juga menjabat sebagai Bendahara ICMI, serta pendiri AKSI (Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia) .

2016
PROFESSOR BIDANG ENTREPRENEURSHIP
Menerima gelar Distinguished Research Professor Bidang Entrepreneurship dari George Washington University, Amerika Serikat atas penelitian doktoral di bidang kewirausahaan. Emangnya gampang jadi Profesor di Amrik?
Kontribusi Kepada Masyarakat
Ia salurkan melalui yayasan yang didirikannya (MRUF, INOTEK dan Indonesia Setara), membina ribuan UKM dan start-ups di Indonesia.
Kaya dengan hasil keringat sendiri bukan warisan, membagi ilmu dan kekayaannya kepada pengusaha kecil dengan membiayai pendirian badan usaha kecil yang potensial.
Terbukti prestasi akademik sangat menunjang keberhasilan dalam menjalankan bisnisnya dan pengabdian masyarakat.

Belum lagi kecerdasan spiritualnya,
Puasa Senin Kamis
Sholat Dhuha nya rutin
Sedekah nya (gaji wagub DKI semua disedekahkan, tak serupiah pun diambil)
Insya Allah, ini keberkahan untuk Indonesia :)

#PrabowoSandiMenang
Bantu viralkan agar semakin banyak umat yg tau

Senin, 04 Februari 2019

Pendusta

*Curhatan WNI Cina Ahli Komputer ini Jadi  Viral 👇🏼*

Apakah prabowo lebih baik krn dia kan belum teruji.
Benar dan masa kita tidak mampu memahami bahwa yg sekarang SUDAH TERBUKTI DZALIM dan CENDERUNG PENDUSTA?

Jadi mengapa harus Meminta BUKTI pada orang yg Belum diberi Kepercayaan utk MEMIMPIN?

Sedang yg sudah TERBUKTI DZALIM kita abaikan?
Coba renungkan

Saya punya Rekaman Video jokowi BERDUSTA sebanyak 296 Giga Byte. Itukan BUKTI bukan?

Jadi bagi saya jokowi sudah terbukti berdusta dan 66 Janjinya yg tidak terpenuhi.
Untuk apa lagi diharapkan?

Jika semua DUSTA nya itu dianggap tidak RASIONAL maka jokowi semakin GAK BENER

Dulu saat dia cuma jualan MEBEL tidak ada yg mempertanyakan apakah dia mampu memberikan Bukti ? Tapi kita memberikannya Kepercayaan utk memimpin Bangsa ini.

Setelah memimpin dan terbukti tidak Mampu, maka sudah selesai dan Cari yg baru

Saya kira mengingatkan pada orang banyak bahwa PEMIMPIN itu telah BERDUSTA bukanlah sebuah DOSA kepada Tuhan dan itu pun bukan hujatan.

Melainkan berbuat KEBAIKAN agar BANYAK ORANG TIDAK LANJUT MASUK KEJURANG

Bagaimana kita bisa rasional? jika kita tau PERBUATAN JAHAT itu nyata terjadi dan kita Mengabaikannya dan tidak mengingatkan pada orang lain bahwa *DUSTA ITU JAHAT DIMATA TUHAN.*

Itu adalah AMANAH kita sebagai Manusia yg dipercayakan TUHAN agar senantiasa kita Selalu MENGINGATKAN orang banyak agar TIDAK TERBIASA DGN PERBUATAN DOSA.

Pancasila sebagai Ideologi Berbangsa yang saya PEGANG adalah *"PANCASILA yang Lahir pada tgl 18 AGUSTUS1945."*

*BUKAN Pancasila 1 Juni 1945.*

*Oleh sebab itu :*
*"SILA 1(satu) bagi saya adalah Tetap KETUHANAN YANG MAHA ESA."*

Sedang Pak joko ini MERUBAH nya jadi MENJAUHKAN BANGSA ini dari TUHANNYA dengan *Pancasila 1 Juni 1945.*

Dimana Pancasila 1 Juni itupun BERTENTANGAN dengan ISI PEMBUKAAN UUD45 pada ALINEA KE 4.

Sudah UUD 45 nya di-Amandemen sehingga Isi Pembukaan dan Batang Tubuhnya tidak berkesesuaian lagi lalu Pancasilanya pun juga bertentangan.

Jadi DENGAN DASAR APA SEBENARNYA KITA INI BERBANGSA DAN BERNEGARA.

*INILAH "KEDZALIMAN."*

Saya sejak 2012 Adalah PENDUKUNG Jokowi, TAPI sejak itu saya SADAR bahwa saya Telah KELIRU mendukung beliau ini, Karena beliau KACAU BERPIKIR tentang BANGSA dan NEGARA seperti apa yang telah dibuat oleh PARA PENDIRI BANGSA INDONESIA.

Jadi mengapa saya Katakan Pak Jokowidodo TIDAK LAYAK selain Dia PENDUSTA Sepanjang Hidupnya, Dia DZALIM terhadap BANGSA dan NEGARA yang telah membesarkan dirinya dengan semua Kebijakannya tsb diatas.

Kita Butuh Pemimpin baru, Minimal dia seorang MANUSIA, yang jika Bersalah maka dia MEMINTA MAAF.

Kalau soal dukung mendukung Jokowi saya yakin kalau saya lebih total mendukungnya saat itu, karena saya sampai mengorbankan Materi saya juga Milyaran rupiah selain Tenaga saya untuk dia Menang saat itu.

Saya MANUSIA yang memiliki NURANI dan AKAL untuk berpikir dan membedakan yang KELIRU DAN SESAT.

*Oleh sebab SEJAK SAAT itu saya MENENTANG Pak Jokowidodo, selain dia TIDAK AMANAH, juga dia TIDAK MEMAHAMI BANGSA DAN NEGARANYA, Seolah dia HIDUP dalam REALITY SHOW.*

*Sedang Kehidupan Rakyat ini NYATA, Semua JANJINYA DIA YANG UCAPKAN DAN DIA YANG INGKARI TANPA RASA BERSALAH."*

Bagi saya, saya tidak punya masalah Pribadi, tapi bagi Masyarakat dibawah Kepemimpinannya itu Masalah dan semakin banyak ATURAN YANG DILANGGARNYA.

SEDANG KITA BERNEGARA TIDAK LEPAS DARI MEMATUHI ATURAN.

*Sampai2 dia dikenal : "I DONT READ WHAT I SIGN"* ini BERBAHAYA bagi Masa Depan kita sebagai BANGSA dan NEGARA.

Apa Prestasinya selain DUSTA yang berkelanjutan terus?

*Infrastruktur!?*

*Itupun BUKAN ANGGARAN APBN* melainkan Anggaran Swasta dan Asing.

Gimana bisa sebuah Negara seluruh Assetnya dikuasai Asing dan Swasta?

*Lalu UTANG demikian Besar digunakan untuk apa.???*

MENTERI KEUANGANNYA : *"Sri Mulyani"* pun TIDAK BISA MENJAWABNYA.

Beban Utang tsb adalah Beban RAKYAT dengan Biaya Hidupnya semakin MAHAL.

Hingga yang saya amati mereka sudah Mirip Budak karena untuk memenuhi Kebutuhan Hidup Keluarganya Suami Istri bekerja lebih dari 12 jam sehari.

Anak2 Masa Depan Bangsa ini, mau dibawa Kemana???
Jika Orang-tuanya tidak lagi memiliki waktu untuk mereka?

Belum lagi Masalah SARA yang jadi semakin TEGAS padahal sudah lama sejak Asimilasi kita TIDAK LAGI MEMILIKI MASALAH tsb.
Sekarang jadi semakin Naik Kepermukaan.

Ini IPOLEKSOSBUDHANKAMNAS Bangsa Indonesia yang TERANCAM.
Dibawah Kepemimpinan Pak Jokowidodo karena Maaf dia memang Gagal Paham tentang Berbangsa dan Bernegara selain dia Jago Marketing Massa untuk Pencitraan dirinya saja.

Triple helix boro2 dia pahami.

Ini masalah SERIUS

Jadi Pilpres ini Bukan masalah Ganti Kepemimpinan semata. Tetapi ini Masalah EKONOMI, LEADERSHIP dan KETELADANAN BANGSA.

Ini masalah SERIUS sudah dititik Nadir karena Agamawan dan Lembaga Agamapun tidak mampu menjadi BENTENG PERTAHANAN bagi Rakyatnya untuk tetap Berdaulat. KYAI Besar yang dulu kita Hormati sekarang telah BERUBAH menjadi PENDUSTA juga (esemka bln Oktober diluncurkan, P. Jokowi Turunan Sunan Kalijaga dan Dusta2 lainnya), kita sebagai RAKYAT sedang dicoba agar kita terbiasa hidup dengan DUSTA.
MAAF KEHENDAK INI SAYA TOLAK !!! Saya tidak akan pernah membiasakan diri saya, Keluarga saya dan Keturunan saya Terbiasa hidup dengan BERDUSTA...

Ini MEMPRIHATINKAN !!!

Itulah mengapa kita HARUS BANGKIT atau PUNAH.!?

Sebagai sebuah Bangsa yang dicita citakan oleh Para Founding Father.

Ini Bukan Masalah Jokower TAPI RASIONALITAS Berpikir, karena Tuhan sudah memberikan MANUSIA AKAL yang membedakan kita dengan BINATANG.

Dan Tetap memiliki NURANI.

Saya Bukan Relawan apalagi Simpatisan Prabowo TAPI Jokowi sudah HARUS SELESAI sampai disini saja dan saya ucapkan banyak terima kasih atas KEBODOHANNYA yang MEMBUKA semua AIB atas Negeri ini sebagai BUKTI GAGALNYA AMANDEMEN UUD 1945

Demi Masa Depan Anak Cucu Kita Tetap Cinta INDONESIA.

:: Ir. Wawat Kurniawan MSc (WeKa) ::