Jumat, 01 November 2019

*Cerita Setelah Jum'atan*

🌍 *Si Gadis, Si Paman Dan Si Pengemudi OJOL* 🇲🇨🍃


Oleh: Abu Taqi Mayestino


Bismillaah.

Setelah Jum'atan, 1 Nopember 2019 ini, di Surabaya, saya mendapatkan hadiah pelajaran dan hiburan dari Allaah. 

Karena aplikasi Ojek OL (OJOL) saya tak berfungsi, saya meminta tolong seseorang memesankan OJOL. Setelah Jum'atan.

Masjid sudah sepi saat itu, saya keluar paling akhir rupanya dari ibadah Jum'atan. Tak ada orang lain di masjid. 

Saya pun duduk di teras masjid. Memikirkan hendak pergi naik apa.

Namun lalu ada seorang gadis berjilbab datang bergegas, naik sepeda motor, hendak sholat Dhuhur kiranya. 

Setelah dia keluar dari masjid, maka saya pun bertanya apakah dia memiliki aplikasi OJOL. Ternyata ada, dan saya meminta tolong dia memesankan OJOL.

Sembari memesan, saya berbasa-basi bertanya dia dari mana, apakah sepulang kuliah? Karena dia sepantaran mahasiswa saya. Siapa tahu dia mahasiswa saya? Itu daerah banyak kampus berada. 

Dia menjawab, sepulang dari wawancara kerja, lalu ke masjid itu, untuk sholat Dhuhur. 

Rupanya dia dari Semarang, lulusan SMA, dan sedang mencari pekerjaan, sampai ke Surabaya! 

Belum dapat pekerjaan juga, sejak lulusnya.

Bahkan dia cemas, karena tadi saat wawancara kerja, pesaingnya, rata-rata adalah lulusan S-1.

Saya maka menjadi tercenung, dan sedih juga, karena ini lah _contoh keadaan rakyat kita._ 

Banyak eks mahasiswa saya juga macam demikian. Cemas, mencari pekerjaan. 

Saya dan para guru dan dosen tentu hanya dapat mempersiapkan mereka, sebaik-baiknya.

Tetapi tak pelak saya ingat, dan berharap, semoga presiden Jokowi _dapat memenuhi janji kampanyenya (sejak 2014), untuk membuka 10 juta lapangan pekerjaan baru._ 

Pekerjaan untuk WNI, dan bukan untuk warga negara lain, tentunya! Dan merata. 

Ada yang beragumen itu sudah diwujudkan, namun yang lain bergumen menyoroti masih banyaknya pengangguran yang didominasi kalangan tertentu, atau bahkan itu tidak benar-benar tercapai, serta ada banyak tenaga kerja asing yang ditengarai masuk Indonesia. 

Wallohua'lam. 😊

Itu satu di antara "66 Janji Kampanye Jokowi 2014" _yang terkenal,_ hingga Iwan Fals (akhirnya) menyanyikannya. 

Dan pihak-pihak lain gencar menuliskannya. Tak terhitung, sudah.

Tentu saja, itu untuk membantu menjadi Mitra Kritis, mengingatkan pak Jokowi (dan timnya). 

Berat risiko agamanya, bagi siapapun, apalagi di Akhirat, jika janji sampai tak ditepati, tentu saja! 😮


Lalu datanglah mas OJOL. 

Saya pun bergegas membonceng motor dia. Berpamitan ke si gadis. 

Brrruuummm!

Saya biasa berbincang-bincang dengan teman seperjalanan, menanyakan nama, asal, dsb., karena ini adalah Sunnah Nabi. Ada haditsnya.

Namanya, rupanya, Sutrisno, dia tinggal di Kedurus. Dan ramah serta suka _ngobrol_ juga (ini juga Sunnah Nabi).

Saya heran juga, karena masjid tempat dia menjemput saya tadi, adalah di sekitar Klampis-Semolowaru, Surabaya. 

Cukup jauh dari tempat tinggalnya, Kedurus!

Saya terkesan akan kegigihannya. Namun jadi iba juga akan hal ini.

Dan lagi-lagi saya jadi ingat 66 Janji Jokowi tentang akan menyediakan 10 juta pekerjaan bagi rakyat RI.

Dan jadi ingat Mendikbud yang baru, boss OJOL Go-Jek. 

Dan jadi ingat satu _Meme_ di masyarakat, bahwa:

Topi pelajar SD berganti topi pelajar SMP.

Topi pelajar SMP berganti topi pelajar SMA, lalu ... 

Jadi berganti helm pengemudi OJOL ...


Saya pun jadi agak sedih.

Namun lalu saya terkesima dan tertawa-tawa takjub, 😁 saat dia berkata, dia sudah ke banyak tempat jauh. Demi pekerjaannya sebagai Tukang Ojek!

Terjauh, dia antarkan penumpangnya:

Dari _Surabaya_ ke ...

_Malang!_

Tepatnya ke daerah sekitar Universitas Muhammadiyah Malang, yang itu sebenarnya sudah hampir Sengkaling!

Itu lebih daripada 100 km! 

Membawa penumpang! 😯

✔Rupanya, karena penumpangnya adalah seorang Wali yang hendak melamarkan kemenakannya di sana, dari Surabaya, namun mabuk darat naik mobil! 😅

Jadi dia dicegat rombongan calon pengantin di daerah Rungkut Industri, Surabaya. Dan diminta mengantarkan si paman, ke Malang, _Off-line._ 

Pergi-pulang, dengan biaya Rp 400.000,- dan semua makan, minum, ditanggung! 😁

Berangkat dhuha, pulang ashar!

 _Rombongan lain naik mobil, si paman naik OJOL!_  😁

Dan qodarulloh, _sang paman suka makan-makan pula!_ 

Mungkin ini kompensasi dari rasa mabuk daratnya. Perut kosong, asam lambung naik, jika tanpa manajemen, jadi rawan mabuk juga. 

Hingga akhirnya mereka pun makan ... _sampai 5 kali!_  😋😁

Dua kali saat Surabaya-Malang: 

Bakso dan Soto Ayam.  😋

Tiga kali saat Malang-Surabaya: 

Bakso, Mi Ayam, Lontong Tahu! 😋😃

Dia senang saja.

_Dia bilang bekerja seharian 2-3 hari tak akan mungkin dapatkan uang sedemikian! Plus makan-makan enak!_ 

Yaa Allaah, _saya tertawa sepanjang perjalanan itu, 😆 ... Tetapi juga sediiiiih._ 😔

 _Rakyatku di tanah yang kaya-raya, berlokasi geografis strategis, dikagumi banyak orang sedunia, hidup susah demi mencari nafkah yang halal!_ 

 _Sementara di negara lain yang yang tidak sekaya Indonesia, bahkan tak jauh dari Zamrud Khatulistiwa ini, rakyat penganggurannnya bahkan berliburan ke Bali berminggu-minggu lamanya!_ 

Sesampainya di tempat tujuan, dia masih bercerita lagi, _pernah disewa seorang istri, memata-matai si suami._  🧐

Macam detektif partikelir! 🤠

Jadi si istri membonceng motornya, bersama dia membuntuti suaminya yang naik mobil bagus. 🚘

Dia bahkan diutus sang istri masuk ke restoran, mengikuti si suami, dan makan enak di sana, mengamati, memata-matai si suami. 🧐 

Si istri bersembunyi di luar.

 _Ternyata, ... si suami hanya berjumpa kawan-kawan lelakinya._  😁

Syukurlah!

...


Itu sekelumit pelajaran dari Allaah, hari ini.

💠 Saya jadi ingat:

 
🌸 Mencari rizki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti sholat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

🌸 Sesungguhnya Allah Ta’aala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rizki yang halal. (HR. Ad-Dailami)

🌸 Apabila dibukakan bagi seseorang pintu rizki maka hendaklah dia melestarikannya. (HR. Al-Baihaqi)

🌸 Pengangguran menyebabkan hati keras (keji dan membeku). (HR. Asysyihaab)

🌸 Tiada seorang mu'min (yang beriman) ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun hanya duri yang menusuk (tubuhnya), kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhori)

🌸 Di antara wahyu Allah kepada nabi Dawud 'alaihis salaam: 

“Tiada seorang hamba yang taat kepada-Ku melainkan Aku memberinya sebelum dia minta, dan mengabulkan permohonannya sebelum dia berdoa, dan mengampuni dosanya sebelum dia mohon pengampunan (istighfar).” (HR. Ad-Dailami)

🌸 Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi (pelayan) mereka. (HR. Abu Na’im)

🌸 Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberikan petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi apabila telah turun dari mimbar, mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk daripada bangkai. (HR. Ath-Thobroni)

🌸 Tanda orang munafik itu tiga: (1) apabila ia berucap, ia berdusta, (2) jika membuat janji, ia berdusta, dan (3) jika dipercayai, ia mengkhianatinya. (HR Al-Bukhori, Al-Muslim)

🌸 Dan apabila ia (si Munafik) mengerjakan puasa dan sholat, ia menyangka bahwa dirinya (masih) seorang muslim. (HR Al-Muslim)

🇲🇨 Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang namaNya dicantumkan di Pembukaan UUD 1945 dan menjadi dasar negara RI di pasal 29 ayat 1 UUD 1945, berfirman:

🌺وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا فِيْهِ وَ يَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَـتَـنَا مَالِ هٰذَا الْـكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّاۤ اَحْصٰٮهَا ۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا حَاضِرًا ۗ وَ لَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا٪

🌺 Dan diletakkanlah Kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata:

"Betapa celaka Kami, Kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya!?!"

Dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis).

Dan Tuhanmu tidak mendholimi seorang jua pun.

(QS. Al-Kahfi ayat 49)


🌺 وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُـوْعِ وَالْخَـوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ

🌺 Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rizki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.

(QS. An-Nahl ayat 112)


🌺 وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَآ صَّةً ۚ وَاعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ


Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang dholim saja di antara kamu. 

Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaanNya.

(QS. Al-Anfal ayat 25)

❗Penjelasannya, oleh rosuululloh Muhammad - shollollohu 'alaihi wa sallam - sendiri:

Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla tidak menyiksa (orang) awam karena perbuatan (dosa) orang-orang yang khusus (yang dholim) sehingga mereka melihat kemungkaran di hadapan mereka dan mereka mampu mencegahnya, tetapi mereka tidak mencegahnya (menentangnya). 

Kalau mereka sampai berbuat demikian, maka Allah menyiksa yang khusus dan yang awam (seluruhnya). 

(HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

🌸 Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara? 

Kalau aku (Rasuululloh, shollollohu 'alaihi wa sallam), aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya:

(1) Jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan, maka akan timbul wabah dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu. 

(2) Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat, maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali. 

(3) Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan (*) maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan, dan kedholiman penguasa. 

(*) Termasuk: Korupsi, Curang dalam Pemilu, tidak adil dalam berhukum, dan sebagainya.

(4) Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang bukan dari Allah, maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah, dan merampas harta kekayaan mereka. 

(5) Jika mereka menyia-nyiakan Kitabulloh dan Sunnah Nabi, maka Allah menjadikan permusuhan di antara mereka. 

(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Demikian. 

Wallohua'lam. Wastaghfirulloh. Walhamdulillaah. 🌍🌸🍃

Tidak ada komentar:

Posting Komentar