Jumat, 07 Desember 2018

Islam berpolitik

Pria tampan ini seorang Mualaf.

Dia menampar balik pernyataan dari pak Kapolri yg mengatakan bahwa reuni 212 tidak jauh dari politik 2018-2019.

Seorang mualaf yg cerdas nyekak kapolri

Aksi dan Reuni 212 berbau politis..??
Jawaban saya,
"IYA, memangnya kenapa..??"

Kita ini Umat Islam selalu menghindari politis, akhirnya semua aturan malah menyudutkan Umat Islam.

Tidak ingatkah baru-baru ini bendera Tauhid dianggap sebagai bendera teroris?

Tidak ingatkah ada UU ormas yang mengancam pembubaran ormas Islam?

Tidak ingatkah pengajian dibubarkan??

Kenapa??

Karena kita tak kuat secara politis.

Bedakan antara politis dengan PARTAI POLITIK

Aksi 212 dan Reuni 212 adalah momentum bersatunya UMAT.

Kalau kita bersatu, suara umat Islam bersatu. Kita bisa milih bupati yang sesuai Syariat Islam, memilih Gubernur yang Seiman, memilih Pemimpin yang Berakhlak Mulia.

Kalau Umat ini
Bersatu, kita akan kuat,
kita punya suara untuk menentukan kebijakan.

Mencegah negeri ini
Jadi Sekuler, Liberal dan Komunis.

Jangan Anti dengan politik
Tapi cerdaslah memilih PARTAI POLITIK.

Selain itu,
ilmu fiqh juga harus diketahui.

Ada banyak macamnya :

1. Fiqh syariah,
    yang mengatur bab ibadah

2. Fiqh muamalah
    yang mengatur perdagangan jual beli

3. Fiqh munakahah
    tentang bab pernikahan, cerai dan rujuk

4. Dan fiqh siasah,
    tentang pemerintahan,
    kepemimpinan dan politik

Islam sangatlah lengkap,
Jangan sempit pikir...

"JANGAN MAU DIBODOHI AGAR MENJAUHI POLITIK TAPI JADI TERZOLIMI DI KEMUDIAN HARI."

Salam

Andre Raditya
(Mualaf, Penulis Buku, Trainer, Motivator, Entrepreneur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar